Rabu 11 Mar 2020 11:06 WIB

UMM Segera Buka Prodi Nutrasetikal

Prodi Nutrasetikal adalah fondasi yang kuat industri makanan dan obat-obatan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Universiyas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Direktorat Pendidikan Vokasi dan Pelatihan segera membuka program studi (Prodi) baru, yakni Nutrasetikal. Pada Prodi ini, mahasiswa akan dibekali keterampilan metodologis dan komputasi, serta laboratorium praktis. Yakni untuk bekerja secara efektif dan efisien melalui keterlibatan langsung dalam penyelesaian masalah yang diperlukan, dalam penelitian dan industri makanan dan obat-obatan.

“Kurikulum Prodi Nutrasetikal dirancang khusus untuk memecahkan masalah kontemporer dan untuk menghasilkan inovasi dalam bidang Nutrasetikal dengan dukungan teknologi informasi, serta sistem manajemen keamanan pangan,” kata Direktur Direktorat Pendidikan Vokasi dan Pelatihan UMM Tulus Winarsunu melalui siaran persnya, Rabu (11/3).

Baca Juga

Tulus menjelaskan, Prodi Nutrasetikal adalah fondasi yang kuat dari pengetahuan dan pemahaman serta penerapan keilmuan untuk berkontribusi dalam industri makanan dan obat-obatan multinasional. Kompetensi lulusannya ditargetkan mampu merancang proses produksi pangan dan obat-obatan berdasarkan penerapan prinsip-prinsip pengolahan makanan berbasis teknologi secara efektif, efisien, dan presisi untuk menghasilkan produk dengan standar yang tepat.

Selain itu, lulusannya juga diharapkan mampu mendesain pengembangan produk makanan dan obat-obatan yang berkualitas, aman, bergizi, dan bermanfaat bagi kesehatan, serta berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pangan dan nutrasetikal. Mereka juga akan dobekali sehingga mampu melakukan penelitian tentang operasi pengolahan makanan fusi yang sesuai dengan karakteristik bahan makanan.

"Sehingga menghasilkan makanan yang aman dan berkualitas bersama dengan rantai produksi makanan dan dapat memberikan tambahan nilai makanan," ujar Tulus.

Rektor UMM Fauzan mengatakan, tanggung jawab UMM bukan hanya sekedar mengembangkan pendidikan, melainkan juga mengembangkan dimensi kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, apa yang dilakukan UMM dengan mendirikan Prodi baru, merupakan bagian tak terpisahkan dari misi yang ada.

"Maka harapan kami, program ini akan sukses dijalankan. Jika ini terwujud akan menjadi manfaat bagi semua orang,” kata Fauzan.

Fauzan melanjutkan, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang disebut kekayaan hayati. Terdapat setidaknya 30 ribu spesies tanaman yang bermanfaat. Yang harus dilakukan menurutnya ialah approach skill, dimana jamu yang biasa dikonsumsi menjadi suatu yang bernilai.

"Dari sini lah kami berharap mahasiswa dari Prodi Nutrasetikal UMM nantinya dapat membuat output yang bernilai jual. Sesuai kebutuhan stakeholder, penyusunan kurikulum Prodi Nutrasetikal UMM diharapkan dapat menembus pasar global, mengikuti perkembangan Iptek dan dunia kerja di berbagai sektor," ujar Fauzan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement