Rabu 11 Mar 2020 07:48 WIB

Tiga Orang Terluka Pascagempa Sukabumi

Gempa Sukabumi sebabkan tiga orang terluka.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
Rumah di Desa Gunungendut, Kecamatan Kalapanunggal banyak rusak akibat gempa, Selasa (10/3). dok istimewa warga Desa Gunungendut, Sukabumi.(Istimewa)
Foto: Istimewa
Rumah di Desa Gunungendut, Kecamatan Kalapanunggal banyak rusak akibat gempa, Selasa (10/3). dok istimewa warga Desa Gunungendut, Sukabumi.(Istimewa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat gempa yang menerjang Sukabumi, Selasa (10/3) kemarin menyebabkan tiga orang luka. Selain itu, ratusan rumah mengalami kerusakan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengutip data sementara BPBD yang mencatat tiga orang luka ringan.

Baca Juga

"Mereka telah mendapatkan perawata di klinik kesehatan terdekat. Tidak ada korban jiwa pascagempa yang dirasakan kuat sekitar 5 detik di Kabupaten Sukabumi ini," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (11/3).

Ia menambahkan, tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sukabumi menyebutkan bahwa sebanyak 202 rumah di wilayah Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan. Rincian kerusakan sebagai berikut rumah rusak berat (RB) 48 unit, rusak sedang (RS) 91 dan rusak ringan (RR) 63. Kemudian, dia melanjutkan, dampak kerusakan rumah tersebar di Kecamatan Kalapanunggal, Cidahu dan Kabandungan.

Total kerusakan di Kalapanunggal berjumlah 166 unit dengan rincian RB 41 unit, RS 75 dan RR 50. Rumah rusak di Kecamatan Cidahu total 11 unit dengan rincian rumah RS tujuh unit dan RR 4, sedangkan di Kecamatan Kabandungan total rumah rusak berjumlah 25 unit, RB tujuh unit, RS sembilan dan RR sembilan. Satu masjid di kecamatan ini juga mengalami kerusakan dengan kategori sedang.

"Sementara itu, gempa yang juga dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor meimbulkan dampak kerusakan tempat tinggal," ujarnya.

Ia menambahkan, BPBD Kabupaten Bogor mencatat total kerusakan rumah di Kecamatan Pamijahan berjumlah 20 unit, dengan rincian rumah RB tujuh unit, RS sembilan dan RR empat.

Kerusakan rumah tersebut tersebar di Desa Gunungbunder satu dengan rumah RR satu unit, Cibunian rumah RS sembilan dan RR satu, Purwabakti rumah RB tujuh unit, Cibitung Kulon rumah RR satu unit dan Pasarean rumah RR satu.

Kini, ia menyebutkam TRC BPBD Kabupaten Sukabumi saat ini sedang melakukan kaji cepat di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, sedangkan TRC BPBD Kabupaten Bogor telah berada di Kecamatan Pamijahan untuk kaji cepat. Dalam melakukan kaji cepat, TRC BPBD mengalami kesulitan saat kaji cepat di dua desa di Kecamatan Klapanungga karena listrik padam.

Berdasarkan laporan, gempa terasa di sejumlah wilayah meliputi; Kota Bogor sekitar 4-6 detik, terasa sedang hingga kuat di Kota Sukabumi sekitar 4-5 detik, terasa lemah di Kabupaten Lebak, Banten dan terasa lemah di Jakarta sekitar 5-8 detik, dan terasa sedang di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Sebelumnya menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat gempa yang mengguncang wilayah Sukabumi pada pukul 17.18 WIB tersebut berada pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar _(Strike-Slip Fault)_.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa pendahuluan _(foreshock)_ dengan magnitudo 3,2 sekitar sembilan menit sebelum gempa susulan atau sekitar pukul 17.09 WIB. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement