Selasa 10 Mar 2020 19:56 WIB

Soal Utang Liga, Sriwijaya FC Kecewa pada BOPI

Sampai saat ini belum ada langkah-langkah yang diambil BOPI.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Muhammad Akbar
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kedua kanan) berfoto bersama Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Wakabaintelkam) Polri Irjen Pol Suntana (kedua kiri), Ketua Satgas Antimafia Bola Brigjen Pol Hendro Pandowo (kiri), Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sam Bera (tengah) dan Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Somantri di sela rapat koordinasi menjelang dimulainya liga sepak bola musim 2020 di Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kedua kanan) berfoto bersama Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Wakabaintelkam) Polri Irjen Pol Suntana (kedua kiri), Ketua Satgas Antimafia Bola Brigjen Pol Hendro Pandowo (kiri), Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sam Bera (tengah) dan Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Somantri di sela rapat koordinasi menjelang dimulainya liga sepak bola musim 2020 di Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Sriwijaya FC pertanyakan keseriusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang ingin bantu selesaikan utang di PT Liga Indonesia Baru (LIB). Sebab, sampai saat ini belum ada langkah-langkah yang diambil BOPI. Padahal, saat manajemen Sriwijaya FC audiensi ke mereka, Ketua BOPI Richard Sam Berra menjanjikan mediasi dengan PT LIB untuk selesaikn masalah utang ini.

"Kami pertanyakan keseriusan BOPI dalam selesaikan utang PT LIB kepada klub. Sampai saat ini kami belum mendapatkan kejelasan kapan BOPI undang kami untuk mediasi dengan PT LIB," kata Manajer Sriwijaya FC Hendri Zainudin dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (10/3).

Diketahui sebelumnya, BOPI janjikan mediasi dengan PT LIB untuk selesaikan utang kepada klub. Janji itu diutarakan Ketua BOPI Richard Sam Berra saat manajemen Sriwijaya FC audiensi di Kantor BOPI pada 13 Februari lalu. Bahkan Richard menegaskan kompetisi Liga 2 baiknya tidak dieksekusi dulu jika masalah utang belum beres sebelum kick off.

Dalam pembicaraan saat itu, Manajer FC Hendri Zainudin tidak meminta utang sebesar Rp 3,4 miliar dibayar semua. Dia paham keuangan PT LIB sedang sulit, karena itu jika dia mengatakan dicicil pun tidak jadi masalah asal semua jelas timeline pembayarannya.

"Sampai saat ini kami belum ada kata sepakat dengan PT LIB atau komitmen permohonan penyelesaian tagihan dengan PT LIB. Karena itu kami berkirim surat kepada BOPI untuk menagih janji mediasi antara kami dengan PT LIB," ujarnya. "Kami menuntut agar rekomendasi Liga 2 tidak diberikan jika PT LIB tidak segera melunasi utang," lanjut dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement