Selasa 10 Mar 2020 18:09 WIB

SEA Paragames Filipina Belum Jelas, NPC Indonesia Pasrah

Ajang yang seharusnya digelar Januari lalu, ditunda berkali-kali hingga saat ini.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum National Paralympic Comitee (NPC) Indonesia, Senny Marbun (Dok Republika).
Foto: Dok Republika
Ketua Umum National Paralympic Comitee (NPC) Indonesia, Senny Marbun (Dok Republika).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum National Paralympic Comitee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, memilih pasrah karena SEA Paragames 2020 di Filipina belum jelas. Pasalnya, ajang yang seharusnya digelar pada Januari lalu, ditunda berkali-kali hingga saat ini.

"Kemarin harusnya terselenggara Januari. Kalau jadi Januari, sepertinya kami juga melawan alam karena ada gunung meletus di Filipina. Yang kedua diundur sampai bulan tiga (Maret), ternyata ada corona. Makanya ditunda lagi sampai Mei," kata Senny saat ditemui di kantor Kemenpora, Selasa (10/3).

Senny mengatakan, pihak penyelenggara SEA Paragames Filipina akan memberi kabar kepastian terselenggaranya acara tersebut pada 27 Mei mendatang. Ia berharap, wabah virus corona akan mereda memasuki pertengahan tahun ini. "Mudah-mudahan corona cepat selesai agar segera tuntas. Karena kami ingin juara umum," ujarnya.

Sampai saat ini, pemusatan latihan nasional (pelatnas) paraatlet masih berlangsung di Solo, Jawa Tengah. Senny menegaskan, penundaan tidak berpengaruh pada kegiatan latihan. Sebab, pelatnas harus tetap terselenggara karena sudah masuk dalam program prioritas. "Tetap jalan saja karena kalau ditunda, kami kembali dari nol lagi," ucapnya.

Setelah SEA Games 2019, kontingen Indonesia masih bersiap menghadapi multiajang olahraga penyandang disabilitas itu di Filipina. Wakil Indonesia direncanakan akan menerbangkan 550 orang, dengan rincian 300 atet dan 250 ofisial di Kota Manila, Clark, dan Subic.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement