Selasa 10 Mar 2020 10:25 WIB

Benarkah Konsumsi Telur Berisiko Terhadap Penyakit Jantung?

Telur kerap dihindari karena diklaim bisa menyebabkan risiko penyakit jantung.

Rep: Mabruroh/ Red: Nora Azizah
Telur kerap dihindari karena diklaim bisa menyebabkan risiko penyakit jantung (Foto: ilustrasi telur)
Foto: Flickr
Telur kerap dihindari karena diklaim bisa menyebabkan risiko penyakit jantung (Foto: ilustrasi telur)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menyebutkan bahwa mengkonsumsi telur tidak akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Bahkan ketika mereka mengkonsumsi telur tersebut seriap hari tidak akan mempengaruhi kesehatan jantung mereka.

Dilansir dari Health24, Selasa (10/3), penelitian selama tiga dekade menunjukkan tidak ada hubungan antara mengkonsumsi telur dan risiko penyakit jantung. Penelitian ini dilakukan oleh tim di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan di Boston.

Baca Juga

"Studi terbaru ini membantah perdebatan kontroversial perihal mengkonsumsi telur, penelitian kami memberikan bukti kuat yang mendukung kurangnya hubungan antara mengkonsumsi telur moderat dan penyakit kardiovaskular," kata Jean-Philippe Drouin-Chartier, seorang ilmuwan yang juga asisten profesor di Laval University di Quebec, Kanada.

Penelitian dilakukan dengan menganalisis data 173.000 wanita dan 90.000 pria Amerika Serikat yang tidak memiliki penyakit jantung, diabetes tipe 2 atau kanker sejak awal. Mereka ditindaklanjuti selama 32 tahun, di mana diet dan kebiasaan gaya hidup mereka dicatat.

Para peneliti juga menganalisis 28 studi dengan 1,7 juta orang. Meta-analisis ini mendukung temuan bahwa mengkonsumsi telur tidak terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung pada orang Amerika dan Eropa.

Para peneliti juga menemukan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi telur moderat dapat dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah pada populasi Asia. Tetapi temuan ini mungkin dipengaruhi oleh kebiasaan diet mereka secara keseluruhan.

"Meskipun tidak esensial, konsumsi telur moderat dapat menjadi bagian dari diet sehat," ujar Shilpa Bhupathiraju, seorang ilmuwan penelitian di departemen nutrisi Harvard Chan dan seorang ahli epidemiologi di Brigham and Women's Hospital di Boston.

Selain telur, lanjut Bhupathiraju, ada jenis makanan lain yang bisa dikonsumsi sebagai pilihan menu sehat untuk sarapan. Misalnya, roti gandum, yogurt dan buah-buahan.

Tak hanya studi ini yang melakukan penelitian terkait telur dan risiko penyakit jantung. Satu studi, yang diterbitkan baru-baru ini di American Journal of Clinical Nutrition, juga tidak menemukan bahaya jantung dengan mengkonsumsi telur moderat.

Studi baru ini juga memperbarui studi pada 1999 yang juga tidak menemukan hubungan antara telur dan risiko penyakit jantung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement