Selasa 10 Mar 2020 10:10 WIB

Menlu RI dan Belanda Perkuat Kerja Sama SDM

RI dan Belanda telah menjalankan kerja sama di berbagai bidang selama 70 tahun.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Gita Amanda
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi (kanan) berbincang bersama Menteri Luar Negeri Belanda Stephanus Abraham Blok, pada penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Indonesia-Belanda di Jakarta, Senin (9/3/2020).(Antara/Muhammad Adimaja)
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi (kanan) berbincang bersama Menteri Luar Negeri Belanda Stephanus Abraham Blok, pada penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Indonesia-Belanda di Jakarta, Senin (9/3/2020).(Antara/Muhammad Adimaja)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Urusan Luar Negeri Belanda Stephanus Abraham Blok menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) kerja sama dalam bidang peningkatan sumber daya. RI dan Belanda telah menjalankan kerja sama di berbagai bidang selama 70 tahun.

Dua kesepakatan kerja sama yang ditandatangani Senin (9/3) petang di Jakarta ini, yakni menyoal pelatihan pendidikan diploma, dan perdamaian dan keamanan perempuan. Retno mengatakan, pelatihan untuk diploma akan diperbaharui untuk empat tahun ke depan. Sebab, kesepakatan ini telah terjalin selama 16 tahun.

Baca Juga

"Pelatihan untuk diploma ini merupakan sebuah MoU yang sudah berlangsung cukup lama. Ini adalah tahun ke-16. Jadi kita perbarui lagi untuk 4 tahun ke depan," ujar Menlu Retno setelah penandatanganan di Plataran Hutan Kota GBK, Jakarta, Senin (9/3) lalu.

Kesepakatan kedua yang terjalin dengan Belanda adalah tukar informasi menyoal Women Peace and Security. Isu ini sudah tentu menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.

Retno menyontohkan ketika dia melakukan kunjungan ke Afghanistan untuk membicarakan pemberdayaan perempuan. Isu itu pun, menurutnya, tetap masuk dalam konteks perdamaian dan keamanan perempuan.

"Nah kita kan sedang mempersiapkan para diplomat, juga para negosiator perempuan Indonesia untuk sewaktu-waktu diperlukan dapat berpartisipasi di dalam negosiasi-negosiasi perdamaian," ujar Retno. Dengan demikian, kerja sama dengan Belanda dengan berbagai cara mengenai isu ini akan terjalin dengan baik.

Kerja sama tersebut dapat dilakukan dalam pertukaran informasi, pelatihan, dan sebagainya. "Dan ini berlaku untuk satu tahun, setelah itu akan dilihat kembali," tukas Retno.

Kedatangan Menlu Blok ke Indonesia diikuti pula oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima, serta tiga menteri lain yang akan mengunjungi empat wilayah di Indonesia. Raja Willem-Alexander akan diterima oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (10/3). Lawatan di Indonesia akan berlansung pada 9-13 Maret.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement