Selasa 10 Mar 2020 06:44 WIB

Seremoni Penyalaan Obor Olimpiade tanpa Penonton

Untuk kali pertama , seremoni penyalaan obor Olimpiade tanpa penonton.

Obor Olimpiade Jepang.(EPA-EFE/KIMIMASA MAYAMA)
Foto: EPA-EFE/KIMIMASA MAYAMA
Obor Olimpiade Jepang.(EPA-EFE/KIMIMASA MAYAMA)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seremoni penyalaan obor Olimpiade Tokyo 2020 di kota kuno Olympia untuk kali pertama dalam 35 tahun terakhir akan diadakan tanpa penonton setelah panitia penyelenggara menerapkan langkah-langkah ketat demi melindungi diri dari virus corona.

Komite Olimpiade Yunani menyatakan penonton akan dikecualikan dari geladi bersih penyalaan obor Olimpiade di kota kuno itu hari Rabu maupun dari seremoni yang akan luas disiarkan televisi hari Kamis.

Baca Juga

Hal ini menandai untuk kali pertama sejak Olimpiade Los Angeles 1984 seremoni seperti itu digelar tanpa penonton yang dilangsungkan di stadion kuno tersebut.

Seremoni yang digelar untuk Olimpiade musim panas maupun musim dingin itu biasanya menarik ribuan penonton, termasuk warga Yunani dan tamu asing.

"Seremoni perayaan api Olimpiade itu akan diselenggarakan tanpa kehadiran penonton dan hanya 100 orang undangan dan tamu kehormatan," kata Komite Olimpiade Yunani dalam satu pernyataan seperti dikutip Reuters.

"Geladi bersih pada 11 Maret akan tertutup untuk penonton dan media."

Api Olimpiade akan dinyalakan di Olympia dengan skala dikurangi pada 12 Maret sebelum tujuh hari diedarkan yang memuncak pada seremoni penyerahan obor di Yunani pada 19 Maret.

Jumlah orang yang berada di dalam stadion akan dikurangi sampai hanya beberapa puluh perwakilan Olimpiade Tokyo dari sekitar 150 orang yang memiliki akses ke seremoni tersebut.

Panitia penyelenggara akan menutup pusat pers setelah seremoni itu demi menghindari berkumpulnya banyak orang di area indoor. Panitia juga akan menggelar geladi resik hari Rabu tanpa kehadiran media. Tokyo sudah menghentikan 340 orang untuk tidak menghadiri acara ini.

Pada Ahad, Yunani mengumumkan larangan adanya penonton pada acara-acara olahraga selama dua pekan selain studi banding sekolah karena jumlah kasus virus corona naik sampai 73.

Prefektur Ilia tempat Olympia berada merupakan di antara wilayah yang paling parah terkena virus corona.

Wali Kota Olympia sudah menyurati Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach dengan mengajukan penangguhan seremoni itu sampai Mei.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement