Selasa 10 Mar 2020 06:42 WIB

Andre Rosiade Dorong Percepatan Tol Padang-Pekanbaru

Tol Padang-Scincin, panjangnya cuma 36 kilometer, namun baru berjalan 4,2 Kilometer.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pengerjaan seksi I tol Padang-Pekanbaru tak kunjung dimulai, meski sudah dicanangkan proyeknya oleh Presiden Jokowi pada Februari 2018 lalu. (Republika/Sapto Andiko Condro)
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Pengerjaan seksi I tol Padang-Pekanbaru tak kunjung dimulai, meski sudah dicanangkan proyeknya oleh Presiden Jokowi pada Februari 2018 lalu. (Republika/Sapto Andiko Condro)

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG-  Anggota Komisi VI DPR-RI yang membidangi Industri, Investasi, dan Persaingan Usaha, Andre Rosiade pada Senin (9/3) kemarin meninjau proses pekerjaan jalan tol di kawasan By Pass Padang Pariaman. Proses pembangunan tol ini diketahui sempat mangkrak. 

Pembangunan Tol Padang-Sicincin merupakan bagian pertama dari pekerjaan Tol Trans Sumatera Padang-Pekanbaru. "Alhamdulillah, proses pembangunan tol ini sekarang sudah mulai beraktivitas kembali. Kita harapkan ini tetap on the track," kata Andre.

Dalam mendorong upaya percepatan penyelesaian Tol Padang-Pekanbaru ini Andre sebeluknya sempat mempertemukan Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo dengan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Toni Hermanto pertengahan Januari lalu. Andre melakukan hal tersebut setelah mendapat laporan dalam Rapat Komisi VI tentang mangkraknya pembangunan tol yang sudah dimulai sejak Februari tahun 2018 silam.

Andre merasa punya koneksi dengan Hutama Karya karena perusahaan pelat merah itu merupakan salah satu mitra kerja Komisi VI. Kemudian lanjut Andre, ia merasa perlu mengawal proses jalan tol ini karena ia didaulat sebagai yang mewakili Dapil Sumatera Barat di parlemen.

 

Andre menjelaskan, ground breaking tol ini bersamaan dengan tol Pekanbaru-Dumai. Jalan Tol Pekanbaru-Dumai panjangnya lebih 130 kilometer dan sudah mau diresmikan Maret ini. Sementara tol Padang-Scincin, panjangnya cuma 36 kilometer, namun baru berjalan 4,2 Kilometer.

Proyek jalan tol itu menurut Andre adalah proyek strategis nasional yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan seharusnya berjalan lancar. Andre sempat mempertanyakan berbagai hal, terutama berkaitan dengan pembebasan lahan dan penggunaan material, yang dilaporkan menggunakan material tidak resmi atau tidak berizin.

Andre mengaku mencari tahu akar permasalahnya, dan berusaha mencarikan solusi bersama-sama agar pembangunan bisa dipercepat. "Hutama Karya bisa melakukan pembangunan, hak masyarakat yang dilewati tidak terzalimi dan malah terbantu mendapatkan ganti untung yang sangat layak. Harapan kita, tol selesai, pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat bisa mencapai 7 persen," ucap Andre.

Pihak Hutama Karya melalui Project Director Pembangunan Tol Padang-Sicincin Marthen R Singai menyatakan pihaknya menggunakan semua material sesuai prosedur dan membantah menggunakan material yang tidak berizin.

Marthen berharap, kerja sama semua pihak bisa mendorong terjadinya percepatan, sehingga target penyelesaian sampai Desember 2020 dapat terlaksana. "Yang kita kelola sekarang 4,2 kilometer. Yang tahap dua dari 4,2 sampai 36 Kiloemter sedang proses dan mudah-mudahan bisa segeraselesai," ujar Marthen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement