Senin 09 Mar 2020 22:42 WIB

Ulama di Jayapura Jelaskan Kelebihan Pendidikan Pesantren

Ulama di Jayapura berkomitmen membangun pesantren.

Ulama di Jayapura berkomitmen membangun pesantren. Ilustrasi Pesantren Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Ulama di Jayapura berkomitmen membangun pesantren. Ilustrasi Pesantren Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAYAPURA— Pengasuh Pondok Pesantren Ya Bunayya Jayapura, KH Muhammad Saleh, mengakui pendidikan yang diajarkan di pondok pesantren bertujuan menghasilkan lulusan santri/santriwati menjadi sumber daya manusia Indonesia yang unggul dalam bidang agama dan berakhlak mulia.

 

Baca Juga

"Santri di pendidikan pondok pesantren sebagai aset masa depan Indonesia. Bahkan, orang-orang lulusan pesantren banyak menjadi pioner untuk pembangunan bangsa," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Ya Bunayya Jayapura, KH Muhammad Saleh, di Jayapura, Senin (9/3).

 

 

Dia mengatakan metode pendidikan di pesantren yang sangat mengutamakan pendidikan karakter sebagaimana yang tercantum dalam tujuan pendidikan dalam undang-undang yang ada.

 

Para santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren, menurut dia, selalu diajarkan jiwa kebangsaan melalui berbagai cara yang ada di pesantren.

 

"Dalam pendidikan pondok pesantren sudah menyatu hidup bersama dan tidak mempersoalkan latar belakang, suku, budaya, dan daerah,"ungkapnya.

 

Dia mengakui, manfaat apa yang diharapkan dari pendidikan pesantren maka para alumninya diharapkan menjadi pemimpin yang amanah dan menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SWT.

 

Para alumni lulusan pondok pesantren, lanjutnya, diharapkan menjadi orang yang berpengetahuan tinggi di bidang agama serta menjadi orang yang mampu menyampaikan dakwah dengan kebaikan.

 

"Dan alumni pondok pesantren akan menjadi orang yang dapat mengamalkan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan umat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,"tegasnya.

 

Pondok Pesantren Ya Bunayya di Kampung Yoka, Kota Jayapura dirintis sejak 2003 dan mengelola pendidikan raudatul athfal (RA) merupakan jenjang pendidikan anak usia dini (usia enam tahun) beroperasi sejak 2013 dan madrasah ibtidaiyah pada  2014 serta pada tahun pelajaran 2020/2021 akan membuka jenjang pendidikan madrasah tsanawiyah (MTs).

 

 

 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement