Senin 09 Mar 2020 16:22 WIB

Harga Rempah-Rempah di Makassar Melonjak

Rempah jahe merah di Makassar tembus Rp 90 ribu per kilogram.

Harga Rempah-Rempah di Makassar Melonjak. Warga memilih jahe di pasar tradisional.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Harga Rempah-Rempah di Makassar Melonjak. Warga memilih jahe di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Harga sejumlah komoditas rempah-rempah di pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan melonjak. Hal ini karena rempah diyakini mampu menangkal virus corona (Covid-19) sehingga peminat cukup tinggi

"Baik jahe biasa maupun jahe merah awalnya dijual Rp 60 ribu per kilogram, kini harganya sudah mencapai Rp 90 ribu per Kg," kata salah seorang pedagang Hasnah di Pasar Terong, Makassar, Senin (9/3).

Baca Juga

Menurut dia, kenaikan rempah-rempah itu dipicu merebaknya obat penangkal virus corona yang viral di media sosial dalam sebulan terakhir. Akibatnya, sejumlah rempah seperti jahe, jahe merah, kunyit putih, dan bumbu dapur lainnya naik berkisar 20 hingga 50 persen dari harga sebelumnya.

Pedagang Pasar Kalimbu Nuraminah mengatakan, pedagang pengecer menaikkan harga karena harga bumbu dapur yang dibeli dari pedagang pengumpul juga naik. "Jadi kami menyesuaikan saja harganya, karena pedagang pengumpul dapat harga dari petani juga naik," ujarnya.

Naiknya harga jahe dan temulawak di pasar tradisional ini, dikeluhkan pedagang minuman khas Makassar "Sarabba" yang di Jawa lebih dikenal dengan sebutan wedang jahe karena bahan dasarnya dari jahe.

"Jahe yang biasa kami beli Rp 60 ribu per Kg, kini harus ditebus seharga Rp 90 ribu per Kg dan untuk kualitas kedua Rp 70 ribu per Kg," kata H Rahim yang menjual Sarabba.

Dia menambahkan tidak menaikkan harga jual Sarabba, namun hanya mengurangi takaran gelas Sarabba yang dijajakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement