Senin 09 Mar 2020 08:53 WIB

China Catat 40 Kasus Tambahan Corona

22 kematian baru akibat corona dilaporkan terjadi di Provinsi Hubei China

Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona di sebuah rumah sakit di Wuhan, China. Provinsi Hubei, China, melaporkan 22 kematian baru akibat corona pada Ahad (8/3).
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona di sebuah rumah sakit di Wuhan, China. Provinsi Hubei, China, melaporkan 22 kematian baru akibat corona pada Ahad (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pada Ahad (8/3), China daratan mencatat 40 kasus tambahan virus corona. Jumlah tersebut turun dari 44 pada hari sebelumnya, demikian Komisi Kesehatan Nasional China, Senin (9/3).

Hingga kini jumlah kasus terkonfirmasi secara keseluruhan di China daratan mencapai 80.735. Sementara itu, jumlah total kematian di wilayah tersebut tercatat 3.119 hingga Ahad (8/3), naik 22 dari hari sebelumnya.

Baca Juga

Provinsi Hubei, yang menjadi tempat munculnya virus corona, melaporkan 21 kematian baru dengan 18 di antaranya tercatat di Wuhan.

Di luar China, wabah corona membuat sejumlah negara melakukan penutupan kota-kota yang dianggap mengalami tingkat penyebaran virus yang cepat. Pemerintah Italia menutup wilayah utara dan membatasi aktivitas warga hingga 3 April untuk menahan penyebaran virus.

Penutupan wilayah itu membuat sekitar 16 juta warga di Italia terdampak, di antaranya penduduk di kota dagang Milan. Kebijakan penutupan itu diatur dalam undang-undang yang diteken Perdana Menteri Giuseppe Conte, pada Sabtu (7/3) malam.

Corona juga menyebabkan konflik personal di kalangan warga seperti yang terjadi di Australia di mana mereka berkelahi berebut pembelian kertas toilet karena terjadi aksi borong. Perkelahian akibat kekhawatiran atas kelangkaan tisu toilet itu mengakibatkan pelakunya berurusan dengan polisi dan harus hadir dalam sidang pengadilan.

Pada skala global, corona memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor industri. Yang paling parah adalah sektor pariwisata akibat terjadinya pembatasan pergerakan manusia yang diberlakukan oleh otoritas di berbagai negara. Perdagangan saham global pun terdampak oleh corona.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement