Ahad 08 Mar 2020 19:58 WIB

Dua Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sulut

Pemkab Bolaang Mongondow Utara telah melakukan evakuasi bagi masyarakat terdampak.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
 Agus Wibowo
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Agus Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bencana banjir dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara mengakibatkan sedikitnya dua jiwa meninggal dunia. Selain itu ribuan kepala keluarga (KK) terdampak bencana tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo menjelaskan, banjir dan tanah longsor terjadi pada Rabu (4/3) pukul 01.00 Wita. Ia menyebutkan, lokasi bencana yaitu Kecamatan Sangkub, Kecamatan Bintauna, Kecamatan Bolangitang Barat, dan Kecamatan Bolangitang Timur.

"Bencana mengakibatkan satu orang terbawa arus dengan status meninggal di Kecamatan Sangkub dan satu orang terbawa arus di Kecamatan Bintauna," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (8/3).

Selain itu, dia menyebutkan, korban yang terdampak banjir dan tanah longsor mencapai ribuan orang. Rinciannya di 16 Desa terdampak di Kecamatan Sangkub. Tercatat 1.857 KK (7.428 Jiwa) terdampak, 87 rumah semi permanen rusak berat, 1.760 rumah rusak ringan, 945.68 Ha Sawah rusak/gagal panen, 246.5 ladang Jagung/padi  rusak/gagal panen, 150 ekor sapi mati, 66 ekor kambing mati, 823 ekor ayam mati, 580 meter jalan lingkungan rusak berat, 10 unit gorong-gorong rusak berat, 35 meter tanggul jalan rusak berat, dan 20 meter drainase rusak berat.

 

Kemudian di Kecamatan Bintauna ada 11 Desa terdampak, 1.721 KK (6.884Jiwa) terdampak, 127 rumah semi permanen rusak berat, 49 rumah rusak sedang, 1.721 rumah rusak ringan, 717 Ha Sawah rusak/gagal panen, 45 Ha ladang Jagung/padi  rusak/gagal panen, 3 Ha Tambak ikan bandeng rusak (17.000 ekor hanyut), 102 Ekor sapi mati, 29 ekor kambing mati, 1.500 meter jalan lingkunga rusak berat, 125 meter drainase rusak berat, dan satu SMK rusak ringan.

Sai  itu,  kerusakan terjadi di 15 desa di Kecamatan Bolangitang Timur. Ia menyebutkan 2.351 KK (9.404Jiwa) terdampak, 72 rumah semi permanen rusak berat, delapan rumah semi permanen rusak sedang, 2.272 rumah rusak ringan, enam kios rusak berat, 32,25 Ha Sawah rusak/gagal panen, 30,25 Ha ladang Jagung/padi  rusak/gagal panen, 13 ekor sapi mati, 53 ekor kambing mati, 24 ekor ayam mati, 55.000 buah kelapa hanyut, 300 meter tanggul sungai (bronjong) rusak berat, 10 meter Tanggul sungai (talud) rusak berat, delapan meter selasar sekolah dasar rusak berat, 80 RKB sekolah dasar rusak ringan, 46 RKB SMP rusak ringan, dan satu masjid rusak ringan. Terakhir 13 desa terdampak di Kecamatan Bolangitang Barat.

Dia menyebutkan, 949 KK (3.796Jiwa) terdampak, dua rumah semi permanen rusak berat, 1.071 rumah rusak ringan, enam kios rusak berat, 100 meter jalan perkebunan rusak sedang, 64,98 Ha sawah rusak/gagal panen 30,50 Ha ladang jagung/padi  rusak/gagal panen, satu ekor sapi mati, 15 ekor kambing mati, 136 ekor ayam mati, 17.000 buah kelapa hanyut, dan 28 meter tanggul jalan rusak berat.

Kini, katanya, masyarakat memiliki kebutuhan mendesak seperti air bersih, makanan siap saji, selimut, alas tidur, pakaian bayi, pakaian anak – anak, pakaian dewasa, perlengkapan dapur, dan makanan balita.

"Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara telah melakukan evakuasi bagi masyarakat terdampak dan membuat tenda pengungsian serta Pos Komando Terpadu di beberapa titik di lokasi kejadian bencana," ujarnya.

Selain itu, bantuan berupa makanan siap saji telah didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak banjir dan lebih khusus bagi masyarakat yang desanya terisolir akibat longsor yang menutupi akses jalan ke desa baik dari BPBD, Dinas Sosial dan OPD lainnya dan  juga bantuan dari masyarakat dan daerah tetangga yang peduli atas musibah yang menimpa Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Tak hanya itu, kata dia, pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara juga telah melakukan pembukaan akses jalan yang tertutup material longsoran dengan menurunkan alat berat  di lokasi longsor agar secepatnya bisa dilalui. Selain itu sebagian masyarakat sudah mulai membenahi tempat tinggal mereka, namun ada juga yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian akibat rumah mereka hanyut terbawa arus sungai.

Untuk taksiran nilai kerugian  sebesar Rp 26.493.703.375. Sementara untuk taksiran nilai kerusakan sebesar Rp 77.929.958.000.  "Sehingga untuk taksiran nilai Kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana secara keseluruhan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yaitu Rp. 104.423.661.375," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement