Ahad 08 Mar 2020 17:26 WIB

UNY Klarifikasi Kabar Mahasiswa Terduga Corona

WN Jepang yang sempat observasi di RSUP bukan mahasiswa UNY.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
Gambar ilustrasi coronavirus pada ponsel.
Foto: Alex PlavevskiEPA-EFE
Gambar ilustrasi coronavirus pada ponsel.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Setyo Budi Takarina, angkat bicara soal pasien terduga virus corona Covid-19 asal Jepang yang disebut sebagai mahasiswanya. Ia mengatakan pasien yang sempat menjalani observasi di RSUP Dr Sardjito itu merupakan warga negara asing (WNA) asal Jepang yang akan melakukan promosi Olimpiade 2020 dan wisata ke DI Yogyakarta. 

Setyo menekankan WNA asal Jepang tersebut tidak terdaftar sebagai mahasiswa UNY, baik dalam program sit-in atau student exchange. Total 9 warga negara Jepang itu datang atas inisiatif dan biaya sendiri melalui biro perjalanan wisata.

Baca Juga

Setyo membenarkan ada seorang dosen dan delapan mahasiswa yang merupakan WN Jepang ke Yogyakarta. Menurut Setyo, dosen warga negara Jepang tersebut mempunyai teman yang merupakan seorang dosen UNY.

Dosen UNY itu lulusan perguruan tinggi Jepang yang sama dengan dosen asal Jepang itu. "Mereka mengajak salah satu dosen UNY tersebut untuk terlibat membantu kegiatna mereka selama di Yogyakarta," kata Setyo kepada wartawan, Ahad (9/3).

Lantaran Surat Edaran Rektor Nomor 02/SE/2020, dosen UNY membatalkan rencana kegiatan bersama. Surat itu mengimbau untuk membatalkan semua kegiatan akademik/nonakademik yang libatkan pembicara dari luar negeri.

"Oleh salah satu dosen UNY tersebut rencana kegiatan bersama kesembilan warga negara Jepang tersebut dibatalkan," ujar Setyo.

Sebagai teman, dosen UNY itu menyarankan lewat biro perjalanan wisata agar memeriksakan kesehatan 9 WNA Jepang itu ke RSUP Dr Sardjito. Hasil pemeriksaan delapan orang dinyatakan sehat atau negatif Covid-19.

Namun, lanjut Setyo, satu orang menunjukkan suhu badan agak tinggi sehingga dilakukan observasi. Pada Jumat (6/3) pagi, tujuh orang kembali ke Jepang, sedangkan satu orang lain yang sehat menunggu hasil observasi temannya.

Setyo menegaskan, observasi yang dilakukan RSUP Sardjito menyatakan satu orang tersebut negatif Covid-19. Karena itu, baik pasien observasi maupun seorang temannya yang menunggu akan segera kembali ke Jepang.

"Hasil observasi terhadap satu orang Jepang dengan suhu badan tinggi negatif Covid-19, Senin 9 Maret 2020 kembali ke Jepang," kata Setyo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement