Ahad 08 Mar 2020 14:35 WIB

Risma Tekankan Pentingnya Penguatan Pendidikan Agama

Pendidikan agama dinilai Risma bisa membangun generasi muda berakhlak.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: dok. Republika
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menekankan pentingnya penguatan pendidikan agama khususnya di masjid-masjid Kota Pahlawan, Jatim. Penguatan agama diharapkan membawa generasi muda terutama anak-anak memiliki akhlak yang baik dan budi pekerti luhur.

"Kemarin itu, saya ngobrol dengan beberapa anak, tiba-tiba marah-marah. Saya tanya ke orang Satpol PP, kenapa dia? Tidak taunya anak itu mabuk. Makanya, saya titipkan mereka ke anggota NU, agar bisa mendidik mereka, melalui pendidikan agama, terutama di masjid-masjid," kata Wali Kota Risma di Surabaya, Ahad (8/3).

Maka dari itu, Wali Kota Risma berharap agar kerja sama antara pemerintah dan seluruh organisasi keagamaan yang ada, khususnya Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah bisa terus terjalin dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan Kota Surabaya yang kondisinya lebih kondusif dibanding daerah lain.

"Jadi banyak sekali kerja sama yang sudah kami lakukan antara pemerintah dengan NU dan Muhammadiyah. Sehingga kita lihat perkembangan Surabaya ini jauh dari pergesekan-pergesekan antarumat. Kondisinya sangat stabil dibandingkan daerah lain," katanya.

Menurut Risma, hal itu juga disampaikan pada saat pengajian akbar dalam rangka Peringatan Hari Lahir Nadlatul Ulama (NU) ke 97 dan Madrasah Kader Nadlatul Ulama (MKNU) XXXII yang digelar PCNU Surabaya di Aula Bir Ali Asrama Haji, Sukolilo Surabaya, Sabtu (7/3/) malam. Turut hadir dalam acara ini, Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU M. Nuh, Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar, Ketua PCNU Kota Surabaya K.H. Ahmad Muhibbin Suhri, Dewan Penasehat GP Ansor Surabaya, Eri Cahyadi hingga ratusan anggota MKNU.

Saat itu, Risma bercerita suka dukanya saat dahulu menutup lokalisasi Jarak-Dolly. Meski awalnya sempat dicibir, namun kini ia justru dieluh-eluhkan untuk melanjutkan kepemimpinannya.

"Berat sekali saat itu, banyak sekali gangguan saat membubarkan tempat itu. Tiap malam halaman rumah selalu ada ular, tapi saya kuat. Sekarang Bapak-bapak kalau lewat sana sudah tidak ada gangguan lagi," kata dia.

Selain itu, Wali Kota Risma juga sempat berpamitan dan menitipkan anak-anak Surabaya kepada anggota PCNU dan MKNU Kota Surabaya sebab pada Februari 2021 akan purna tugas.

"Pada Februari tahun depan, jabatan saya habis. Saya titip untuk anak-anak Surabaya, agar bisa dirangkul, agar tidak terjerumus," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement