Sabtu 07 Mar 2020 22:09 WIB

78 Juta Orang di China Kembali Bekerja

Sebanyak 60 persen orang yang menikmati liburan Tahun Baru China telah kembali.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga bermasker berjalan di pusat Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China
Foto: AP Photo/Arek Rataj
Warga bermasker berjalan di pusat Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI - Pemerintah China menyatakan sebanyak 78 juta pekerja pedesaan China telah kembali bekerja, Sabtu (7/3). Total itu menunjukan 60 persen dari total yang pulang menikmati liburan Tahun Baru China kembali.

"Saya harus menekankan, bahwa kita masih berada di titik kritis dalam hal pencegahan dan pengendalian epidemi," kata pejabat Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Yang Wenzhuang.

Baca Juga

Meski keadaan berangsur pulih, pejabat China mengatakan, risiko penularan virus korona dari peningkatan arus populasi yang meningkat bisa terjadi. Untuk mengatasi itu, pemerintah akan melanjutkan upaya untuk menahan penyebaran virus.

"Risiko penularan dari peningkatan aliran populasi dan pengumpulan meningkat ... Kita tidak boleh bersantai atau menurunkan standar pengendalian virus," ujar Yang.

Data resmi China melaporkan, seperempat dari kasus baru yang terkonfirmasi dan hampir semua kasus di luar pusat epidemi di Wuhan. Jumlah total kasus yang terkonfirmasi di China daratan sejauh ini adalah 80.651 dengan jumlah korban meninggal 3.070.

Saat ini China memiliki 99 kasus baru infeksi virus corona  terkonfirmasi pada Jumat (6/3). Jumlah ini turun dari 143 kasus sehari sebelumnya dan menandai jumlah terendah sejak 20 Januari.  Di luar provinsi Hubei, Cina tengah, ada 25 kasus baru yang dikonfirmasi, 24 di antaranya berasal dari orang asing dengan jumlah total 60 kasus pada orang asing.

Kasus orang asing ini salah satunya ditemukan di Beijing. Komisi Kesehatan Beijing melaporkan, empat kasus baru terjadi dengan tiga di antaranya berasal dari Italia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement