Sabtu 07 Mar 2020 17:39 WIB

Masyarakat Buru Empon-empon untuk Cegah Virus Corona

Minuman ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga stamina tubuh agar tetap sehat.

Sejak berita virus corona merebak, banyak warga yang mengonsumsi minuman dari ramuan aneka rempah, misalnya empion-empon. Pengunjung memilih rempah-rempah di salah satu pasar tradisional. (ilustrasi)
Foto: Republika/WIhdan Hidayat
Sejak berita virus corona merebak, banyak warga yang mengonsumsi minuman dari ramuan aneka rempah, misalnya empion-empon. Pengunjung memilih rempah-rempah di salah satu pasar tradisional. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Sejumlah masyarakat Banjarmasin, dan sekitarnya di Kalimantan Selatan mulai membeli empon-empon di pasar-pasar harian. Minuman ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga stamina tubuh agar tetap sehat dan bugar agar tidak mudah terjangkit virus, termasuk virus corona.

Warga Banjarmasin Utara, Ummi Mukhbita Sabtu (7/3) mengatakan, sejumlah rekan kerjanya di salah satu kantor pemerintahan di kota ini mulai berburu jahe, temu lawak dan sejenisnya untuk bahan minuman penyegar. "Tak biasanya mereka membeli kelompok rimpangan tersebut untuk bahan minuman. Namun sejak merebaknya isu virus corona, warga selalu mencari informasi melalui internet makanan dan minuman yang bisa menjaga ketahanan tubuh, agar tidak mudah terjangkit virus. Salah satunya adalah empon-empon," katanya.

Baca Juga

Jahe merah atau jahe putih, temu lawak, kencur, serai, dan yang lainnya yang masuk dalam kelompok bumbu dapur itu menurut beberapa artikel yang dimuat di website, bisa berfungsi untuk menjaga kesegaran tubuh. Selain nikmat diminum kala hangat dan dingin, jahe diiris tipis atau digeprek dan direbus dengan gula aren atau merah, bisa menjaga tubuh tetap hangat dan segar.

Begitu juga dengan kencur diiris tipis atau digeprek direbus juga bisa meredakan batuk yang bandel tidak sembuh-sembu. Karena banyak warga yang mulai 'kembali' ke minuman tradisional tersebut, harga jahe, kencur dan yang lainnya melonjak. Biasanya seharga Rp 25 ribu per kilogram, kini naik menjadi kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu per kilogram.

"Saya nanya harga jahe segini (sekitar setengah ons) harganya Rp 5.000, padahal dulu murah banget," kata H Udin, warga Banjarmasin Tengah.

Naiknya harga hasil tanaman petani tersebut, menurut sejumlah warga akan menguntungkan petani. Karena harga hasil pertanian di pasaraan dinilai masih belum sepadan dengan sulitnya petani menanam dan memelihara tanaman.

Sementara itu, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Kalimantan Selatan menggelorakan gerakan cuci tangan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. "Biasakan selalu mencuci dengan sabun dan menggunakan air mengalir," terang Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.

Merebaknya virus corona hingga masuk ke Indonesia dengan terjangkitnya dua warga di Depok, Jawa Barat memang telah menimbulkan keresahan masyarakat. Untuk itu, Bid Dokkes Polda Kalsel sigap memberikan edukasi ke masyarakat. Kali ini yang disasar kalangan pelajar di lingkungan sekolah serta intenal anggota Polri di Mako Polda dan Polres jajaran. Sosialisasi serentak tentang corona Covid 19 dan cara cuci tangan itu juga disertai pembagian brosur dan pasang mading sekolah terkait informasi corona virus yang merebak di negara China.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement