Jumat 06 Mar 2020 23:45 WIB

Kadin Ingatkan Pentingnya Kolaborasi Hadapi Dampak Corona

Pemerintah dan pelaku usaha harus bersinergi tahan dampak ekonomi Virus Corona

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan P Roeslani berpidato dihadapan peserta Rapat Koordinasi Kadin Indonesia di Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan P Roeslani berpidato dihadapan peserta Rapat Koordinasi Kadin Indonesia di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani mengingatkan pentingnya kolaborasi, komunikasi dan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam menghadapi berbagai dampak akibat virus corona baru (COVID-19).

"Kita belum tahu kapan wabah virus corona akan berakhir. Justru dalam kesempatan ini, kolaborasi, komunikasi dan sinergi antara pemerintah dengan dunia usaha sangat penting," kata Rosan kepada wartawan saat menghadiri Musyawarah IV Kadin Sulbar di Hotel Maleo Town Square Mamuju, Jumat (6/3).

Satu hal yang terpenting menurut dia adalah menyikapi ini secara benar, baik dan tidak panik. "Dalam banyak kesempatan, saya sudah menyampaikan janganlah kita mengambil kesempatan pada saat keadaan seperti ini. Jadi, jika ada yang menimbun masker, itu sudah keterlaluan dan wajib dipenjara," tambahnya.

Mewabahnya virus corona yang berawal dari China tersebut, lanjut Rosan, berdampak langsung pada sektor pariwisata dan telah merambah ke sektor lain, yang juga secara otomatis berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Ia menyampaikan bahwa China merupakan mitra datang terbesar Indonesia.

"Impor kita dari China itu kurang lebih 26 persen dan ekspor kita juga terbesar ke China, yakni sekitar 16,7 persen," tuturnya.

"Jadi, kalau secara analisis jika ekonomi China turun 1 persen, dampak ekonomi kita kita akan turun 0,3 persen dan diperkirakan oleh Bank Dunia dan analisis yang lain, ekonomi China yang mestinya 6 persen akhir tahun ini, bisa menjadi 4,5 persen. Sehingga ada penurunan 1,5 persen dan itu akan mempunyai dampak terhadap perekonomian kita," papar Rosan.

Menurut Rosan, di tengah kondisi seperti saat ini, diperlukan kolaborasi dan sinergi yang kuat antara pemerintah dan pelaku usaha. "Kita berharap, kasus corona ini segera berakhir sehingga kita dapat melakukan pemulihan berbagai kondisi akibat dampak virus corona itu. Saya optimistis, kita mampu dan terpenting saat ini adalah bagaimana bersikap dengan benar dan tidak panik," ujar Rosan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement