Jumat 06 Mar 2020 15:42 WIB

RNI: Ekspor Masker untuk Warga RI di Luar Negeri

Ekspor masker RNI merupakan program CSR bersama BUMN untuk WNI di luar negeri

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah penumpang memakai masker saat menunggu kereta di Stasiun Depok, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/3). Ekspor masker RNI merupakan program CSR bersama BUMN untuk WNI di luar negeri
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang memakai masker saat menunggu kereta di Stasiun Depok, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/3). Ekspor masker RNI merupakan program CSR bersama BUMN untuk WNI di luar negeri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI Eko Taufik Wibowo menyampaikan ekspor masker RNI ke luar negeri bukan dalam ranah bisnis, melainkan program CSR RNI bersama BUMN lain untuk membantu warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Kata Eko, banyak WNI di luar negeri yang kesulitan mendapatkan masker menyusul merebaknya kasus Corona.

"Banyak TKI kita yang bekerja di Hong Kong kesulitan mendapatkan masker. Jadi bukan ekspor dalam arti bisnis. Kita membantu masyarakat kita di sana mengingat harga masker gila-gilaan," tutur Eko di Kementerian BUMN, Jumat (6/3).

Eko memastikan wabah Corona tidak terlalu berdampak pada kinerja perusahaan pada kuartal pertama. Pasalnya, kata Eko, RNI bermain di sisi hulu misalnya pabrik gula sehingga tidak begitu berdampak dengan produksi pabrik yang berada di hilir.

Menurut Eko, RNI justru sangat menopang upaya pemerintah dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Korona. "Kita kan di hulunya tidak begitu terpengaruh. Justru kita menopang (upaya pemerintah) ini," kata Eko.

Sebelumnya Eko mengatakan RNI bersama Bulog telah bertemu Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyampaikan stok cadangan beras dan juga alat kesehatan pada Selasa (3/3)."Kemarin kita rapat sama bapak Menteri BUMN Erick Thohir pada Selasa (3/3), RNI mewakili BUMN pangan bersama Bulog, kita untuk cadangan beras dan segala macam pada dasarnya kita siap," ujar Eko saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/3).

Eko memaparkan, sisi persediaan untuk kondisi emergensi, stok masker dan cairan pembersih tangan RNI masih sangat cukup untuk membantu Kimia Farma. Eko menyebut stok masker dan alat kesehatan RNI hanya diberikan kepada Kimia Farma, bukan ke pasar bebas.

Sementara untuk memperbanyak stok dalam negeri, pihaknya akan melakukan produksi satu juta masker dalam waktu dekat. "Target saya minimal bulan ini saya bisa produksi satu juta, kalau bahan baku masuk, produksinya cepat sepekan selesai, saya kejar terus, minimal ada komitmen," ujar Eko.

Eko menyampaikan produksi masker tinggal menunggu pasokan bahan baku dari distributor di luar China. Sebelumnya, RNI memastikan ketersediaan pangan dan alat kesehatan (alkes) seperti masker hingga cairan pembersih tangan masih aman dalam menghadapi penyebaran kasus Corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement