Jumat 06 Mar 2020 13:40 WIB

Sleman Hadirkan Pelayanan KB Jangka Panjang Gratis

Pelayanan KB dilakukan untuk memperingati hari jadi Kabupaten Sleman.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Bermacam alat kontrasepsi
Bermacam alat kontrasepsi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sleman mengadakan bakti sosial pelayanan keluarga berencana Metode KB Jangka Panjang (MKJP) gratis. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Sleman ke-104 tahun.

Agenda yang dilaksanakan menggandeng RS Mitra Paramedika ini melayani dua jenis MKJP. Mulai pemasangan Intra Uterine Device (IUD) dan pemasangan KB implan serta pemeriksaan papsmear.

Baca Juga

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun memastikan, seluruh pelayanan diberikan secara gratis. Ia menuturkan, bakti sosial itu sudah diselenggarakan secara rutin setiap tahun dalam rangka hari jadi Pemkab Sleman.

"Dan selalu mendapatkan respon yang baik dari masyarakat," kata Sri, Kamis (5/3).

Sri mengaku telah empat kali ikut serta dalam kegiatan bakti sosial pelayanan KB tersebut. Dia berkesempatan pula melakukan tindakan pemasangan dua jenis MKJP yaitu IUD dan KB Implan kepada akseptor.

Ia menekankan, bakti sosial ini menjadi salah satu upaya Pemkab Sleman untuk meningkatkan pencapaian kesertaan akseptor KB MKJP. Lewat kegiatan ini, Sri berharap Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) dapat terwujud.

"Yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk," ujar Sri.

Direktur RSU Mitra Paramedika, Ichsan Priyotomo menuturkan, dalam kegiatan bakti sosial kali ini terdapat kenaikan jumlah akseptor yang ikut serta. Dari target 50 akseptor, yang mendaftar mencapai 78 peserta akseptor.

"Baik itu IUD maupun Implan KB," kata Ichsan.

Jumlah peserta dalam bakti sosial pelayanan KB pada 2020 ini mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 60 akseptor. Ichsan menilai, antusiasme itu bisa menjadi tolak ukur kesadaran masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement