Kamis 05 Mar 2020 23:43 WIB

Khofifah Pertemukan Pelaku Usaha Jatim dan Riau

Yang banyak diminati Riau dari Jatim adalah bibit cabai.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak usai menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (17/1).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak usai menemui Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya memperluas perdagangan antar daerah dengan menyelenggarakan misi dagang di Pekanbaru, Riau, Kamis (5/3). Gubernur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung misi dagang tersebut, dengan membawa 98 pelaku usaha Jatim untuk melakukan business meeting dengan 168 pelaku usaha asal Riau. 

Misi dagang yang berlangsung kurang lebih tujuh jam tersebut, mencatatkan transaksi mencapai Rp 362 miliar. Menurut Khofifah, catatan tersebut menunjukkan bahwa market perdagangan dalam negeri antar kedua daerah baik Jatim maupun Riau begitu besar. 

"Kita mencoba mempertemukan trader dan buyer melalui misi dagang ini. Di Pekanbaru ini, menjadi kegiatan misi dagang kedua yang kami selenggarakan di tahun 2020. Kami berharap agar transaksi bisa terjadi secara berkelanjutan antara Jatim dan Riau," kata Khofifah.

Gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu menyampaikan, adanya tradewar Amerika-Tiongkok dan virus Corona, membuat prediksi pertumbuhan ekonomi dunia, nasional, dan regional mengalami koreksi karena ada pengaruh pada ekspor dan impor. Sehingga butuh diantipasi agar pertumbuhan ekonomi lokal tidak mengalami pelemahan. 

"Padahal di sisi lain kita ini punya captive market luar biasa di perdagangan dalam negeri. Maka kita menginisiasi mempertemukan trader dengan buyer. Seperti di Riau ini, mereka butuh apa dan kita bisa suplai apa begitu sebaliknya, itu yang kita match-kan," ujar Khofifah. 

Khofifah mengatakan, saat ini Jatim banyak menyuplai daging sapi ke Riau. Khofifah berharap, ke depan bentuk business matching ini bukan hanya yang berhubungan dengan logistiknya saja. Melainkan bisa juga dalam bentuk pelatihan dan permberdayaan. 

Misalnya, ada peternak sapi Riau yang tertarik untuk membudidayakan sapinya supaya lebih masif. Maka meniritnya bisa bekerja sama dengan Jatim yang memiliki  petugas inseminasi buatan dan pemeriksa kebuntingan. Apalagi didukung Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) milik Kementerian Pertanian di Singosari, Malang.

"Dengan begitu, kita memang akan mengurangi suplai daging sapi ke sini, tapi di sisi lain ada proses untuk menyiapkan petugas pemeriksa kebuntingan dan inseminasi buatan ke Riau. Jadi tidak sekedar transaksi perdagangan tapi juga pemberdayaan dan pelatihan  masyarakat," kata Khofifah.

Begitu juga di sektor pertanian, menurut Khofifah, yang banyak diminati Riau dari Jatim adalah bibit cabai. Kemudian juga ada dolomit yang banyak diminati lantaran Riau memiliki jutaan hektar lahan perkebunan sawit. 

Khofifah mengatakan, saat ini antar daerah di Indonesia memiliki interpendensi atau saling ketergantungan satu dengan yang lain. Sehingga yang dibutuhkan agar setiap daerah bisa tumbuh ekonominya adalah strong partnership. 

"Memang sekarang ditutup Rp 362 miliar. Tapi ini penutupan seremoni, interaksi dan transaksi mereka akan berlanjut dan kami harap terus kontinyu," ujar Khofifah. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengatakan, jika ekspor atau permintaan eksternal melemah akibat adanya isu global, maka pertumbuhan ekonomi bisa dikompensasi dengan permintaan antar daerah. Salah satu cara yang efektif menangkal adanya pelemahan ekonomi di tengah kondisi global saat ini adalah memperkuat perdagangan antar daerah.

"Jadi potensi perdagangan dalam negeri cukup besar dan luar biasa. Termasuk bagi Jawa Timur yang menjadi pemasok 17 provinsi di kawasan timur Indonesia. Maka perdagangan antar daerah menjadi hal strategis," kata Difi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement