Kamis 05 Mar 2020 22:59 WIB

Pemprov DIY Gencar Promosi untuk Wisatawan Nusantara

Kunjungan wisatawan mancanegara ke DIY sudah jauh berkurang

Pengembangan Wisata Yogyakarta. Pengunjung menikmati pemandangan Embung Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (15/7/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengembangan Wisata Yogyakarta. Pengunjung menikmati pemandangan Embung Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (15/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menggencarkan promosi pariwisata untuk wisatawan nusantara guna menutup penurunan kunjungan wisatawan mancanegra seiring dengan peningkatan wabah virus corona baru (COVID-19) di luar China.

"Kita sudah minta biro travel wisata yang ada untuk bisa mendatangkan turis, tetapi dalam negeri," kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji di Gedhong Pracimasana, Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (5/3).

Menurut Aji, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Yogyakarta jauh berkurang jika dibandingkan sebelum marak isu COVID-19. Salah satunya disebabkan banyak negara yang menutup penerbangan langsung ke luar negeri, termasuk ke Indonesia.

Kondisi tersebut, menurut dia, juga membuat pihak biro travel pesimistis terhadap potensi kunjungan wisman. Hal itu terlihat dari penurunan jumlah biro travel yang berminat mendaftar event wisata yang hendak digelar Dinas Pariwisata DIY.

 

"Semula buyer sudah mendaftar ke kita 60 sampai 70 biro travel tetapi begitu ada isu Corona ternyata tinggal 6 atau 7 saja. Ini menggambarkan bahwa mereka pesimistis terhadap peningkatan pengunjung dari luar negeri," kata dia.

Oleh sebab itu, agar industri pariwisata kembali menggeliat, ia meminta Dispar DIY bersama asosiasi yang berkaitan dengan pariwisata lebih memperluas informasi dan promosi ke wisatawan nusantara (wisnus).

Meski menggencarkan mendatangkan wisnus, ia berharap agen perjalanan dapat memberlakukan pelayanan secara selektif dengan menanyakan riwayat perjalanan calon wisatawan yang hendak mengunjungi Yogyakarta."Misalnya sebelum mendaftar sebuah tour ada pertanyaan apakah anda baru saja berkunjung ke derah epidemi (COVID-19). Kalau dijawab iya bukan ditolak tetapi kemudian kita lakukan pengawasan diteruskan ke rumah sakit, dinas kesehatan, dan BPBD," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement