Rabu 04 Mar 2020 18:46 WIB

Purbalingga Berhasil Eliminasi Malaria

Survei pada 2018-2019 menunkukkan Purbalingga sudah nihil malaria.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Nyamuk malaria
Foto: Sang Tan/AP
Nyamuk malaria

REPUBLIKA.CO.ID,  PURBALINGGA -- Kabupaten Purbalingga relatif telah bebas dari penyakit malaria.  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono menyebutkan, kalau pun ada yang menderita penyakit malaria, biasanya dialami dialami warga yang baru pulang dari daerah endemik Malaria atau pendatang dari luar Jawa.

Sebelumnya, di Purbalingga ada beberapa daerah yang masuk kategori endemik malaria. Antara lain, di wilayah kecamatan Rembang, Karangmoncol, Pengadengan dan Kaligondang.

Baca Juga

Namun berkat upaya dan kerja keras jajaran Puskesmas di wilayah tersebut, jumlah kasusnya saat ini sudah jauh menurun. Spot survei malaria terakhir dilakukan pada tahun 2018 – 2019 dengan lokasi di Desa Tetel, Tegalpingen, Pengadegan Kecamatan Pengadegan, Desa Sidareja dan Selakambang Kecamatan Kaligondang, Desa Panusupan Kecamatan Rembang dan Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol. Hasilnya, tidak ada lagi warga yang terjangkit Malaria.

Satu lokasi yang menurutnya masih harus terus dimonitor, adalah lokasi markas TNI di Batalion 406 Candra Kusuma Bojong. Menurutnya, monitoring harus terus dilakukan karena banyak anggota TNI di markas ini yang dikirim ke Papua. ''Papua merupakan salah satu daerah yang masih masuk daerah endemik Malaria,'' katanya.

 

Terkait bebasnya Purbalingga dari kasus Malaria, beberapa waktu lalu Pemkab Purbalingga mendapat penghargaan sertifikat Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan. Daerah lain yang juga mendapat penghargaan serupa, antara lain Kota Sawahlunto, Kabupaten Mesuji, dan Kabupaten Banyumas.

Terkait capaian ini, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi kinerja jajaran Dinas Kesehatan dalam menanggulangi kasus Malaria. Dia berharap, ke depan tidak hanya kasus malaria saja yang mampu dituntaskan. ''Permasalahan kesehatan lainnya juga perlu dicarikan solusi dan penuntasannya. Antara lain seperti kasus stunting,'' jelasnya.

Selain itu juga dalam masalah angka kematian ibu melahirkan (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), Tiwi meminta agar masalah kesehatan ini dapat terus dieliminasi. ''Termasuk permasalahan perilaku hidup sehat berupa BAB sembarangan, sampai saat ini Purbalingga masih memiliki permasalahan dengan Open Defecation Free (ODF),'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement