Rabu 04 Mar 2020 12:57 WIB

JK Nilai Depok Belum Perlu Diisolasi

JK juga mengingatkan untuk tetap disiplin hadapi corona

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Ketua PMI yang juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla saat ditemui wartawan di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (4/3).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Ketua PMI yang juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla saat ditemui wartawan di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengingatkan masyarakat dan Pemerintah untuk tetap perlu meningkatkan kehati-hatian terhadap penyebaran virus Corona atau Covid-19. Ini setelah dua warga Depok sudah terkonfirmasi positif virus Corona dan sedang menjalani isolasi di RS Pusat Infeksi Sulianti Suroso.

Namun, JK menilai belum perlu melakukan isolasi untuk wilayah tertentu, khususnya Depok, yang sudah menkonfirmasi dua warganya positif Corona.

"Belum, belum perlu (isolasi), dua orang itu kan atau beberapa orang, tapi kita harus hati-hati, karena tingkat disiplin kita tidak sebaik, tidak sekeras China," ujar JK saat ditemui di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (4/3).

JK mengatakan, isolasi di beberapa daerah seperti China di Wuhan, maupun Daegu di Korea Selatan, lantaran sudah banyak warga di wilayah tersebut positif Corona. Sementara di Indonesia, dua warga terkonfirmasi positif Corona.

"Belum-belum, tentu kalau kita efektivitasnya di China, sekarang di Italia, di Iran, di Korea, sudah menyebar besar ada suatu karantina besar-besaran," ujar JK.

JK juga meminta masyarakat tidak panik secara berlebihan, meskipun tetap meningkatkan kehati-hatian. Salah satunya dengan hidup sehat, menjaga perilaku bersih dan rajin cuci tangan.

Ia juga mengingatkan Pemerintah untuk terus mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang terburuk terhadap penyebaran virus Corona. Meskipun, ia menilai Pemerintah telah berusaha maksimal dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona tersebut.

"(sudah) maksimal, dalam arti kata sesuai dengan kemampuan yang ada, tapi mudah-mudahan tidak terjadi seperti Korea, Iran, tapi mempersiapkan yang terjelek, harus mempersiapkan yang terjelek," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement