Rabu 04 Mar 2020 10:09 WIB

Aktivitas Bongkar Muat IPCC tidak Terdampak Covid-19

Aktivitas bongkar muat IPCC mengalami peningkatan khususnya dari arus ekspor.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mengklaim masih mencatatkan kinerja yang positif di tengah kepanikan kabar penyebaran virus corona baru atau Covid-19. Aktivitas bongkar muat bahkan mengalami peningkatan khususnya dari arus ekspor.

Dari sisi operasional, arus bongkar muat kendaraan CBU untuk segmen ekspor secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2020 tercatat sebanyak 44.802 unit. Angka tersebut  naik 7,03 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 41.860 unit CBU.

Baca Juga

"Sedangkan impor masih tercatat turun menjadi 6.546 unit CBU atau lebih rendah 40,59 persen dibandingkan periode yang sama di 2019 sebesar 11.018 unit CBU," kata Sekretaris Perusahaan Sofyan Gumelar dalam ketererangan tertulis, Rabu (4/3).

Sofyan menjelaskan, peningkatan ekspor seiring dengan keberlanjutan program pemerintah yang mendorong Agen tunggal pemegang merek (ATPM) untuk memasarkan produk yang diproduksi di dalam negeri untuk diekspor. Tercatat beberapa merek yang telah meningkatkan ekspornya, antara lain Mitsubishi, Honda, Chevrolet - Wuling, Toyota, dan Suzuki.

Lalu, pada segmen ekspor alat berat mampu menunjukan peningkatan secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2020 menjadi 246 unit alat berat (non truk dan bus). Angka tersebut naik 42,20 persen periode yang sama tahun lalu sebanyak 173 unit alat berat (non truk dan bus).

Namun, Sofyan menyebut, impor alat berat cenderung masih melemah dimana turun 83,43 persen menjadi 205 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 1.237 unit alat berat (non truk dan bus). Menurunnya trafik alat berat dan truck berpengaruh pada penurunan spareparts karena sebagian besar merupakan part dari unit alat berat.

Dari sisi domestik pun masih terjaga kinerjanya dimana arus bongkar muat kendaraan masih dapat berjalan normal di tengah kepanikan meluasnya wabah Covid-19 ini. Untuk CBU tercatat naik 211,39 persen menjadi 30.357 unit CBU secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2019 dibandingkan 9.749 di periode yang sama di tahun lalu.

Alat berat (non bus dan truk) naik 102,81 persen dari 391 di tahun lalu menjadi 793 unit alat berat secara akumulasi dari awal tahun hingga 25 Februari 2019. Sementara itu, untuk truk dan bus naik 132,02 persen menjadi 2.659 unit dibandingkan 1.146 unit di periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Masih berjalan normalnya aktivitas bongkar muat kendaraan di IPCC menunjukan bahwa IPCC mampu untuk tetap beroperasi melayani para customer-nya sekaligus sebagai perwujudan pemberian kepercayaan dari para customer dan mitranya terhadap layanan dan fasilitas yang diberikan oleh IPCC," tutur Sofyan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement