Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Generasi Milenial Perlu Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Arab

Rabu 04 Mar 2020 05:35 WIB

Red: Hiru Muhammad

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan generasi milenial, khususnya mahasiswa Fakultas Agama Islam, perlu meningkatkan kemampuan berbahasa Arab. Dengan pemahaman bahasa Arab yang baik maka pemahaman beragama menjadi meningkat dan komprehensif.  Hal itu disampaikan Hidayat Nur wahid ketika  berkunjung ke Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta, Selasa (3/3)

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan generasi milenial, khususnya mahasiswa Fakultas Agama Islam, perlu meningkatkan kemampuan berbahasa Arab. Dengan pemahaman bahasa Arab yang baik maka pemahaman beragama menjadi meningkat dan komprehensif. Hal itu disampaikan Hidayat Nur wahid ketika berkunjung ke Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta, Selasa (3/3)

Foto: dok istimewa
bahasa Arab merupakan bahasa keempat terbesar di dunia yang digunakan kalangan milenial pengguna internet.

JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan generasi milenial, khususnya mahasiswa Fakultas Agama Islam, perlu meningkatkan kemampuan berbahasa Arab. Dengan pemahaman bahasa Arab yang baik maka pemahaman beragama menjadi meningkat dan komprehensif.

“Pemahaman agama Islam terkait dengan pemahaman al Qur’an yang komprehensif. Pemahaman al Qur’an yang komprehensif tergantung juga dengan pemahaman bahasa Arab yang komprehensif,” kata Hidayat ketika menyampaikan Kuliah Umum dengan tema “Urgensi Pengembangan Bahasa Arab Terhadap Komprehensifitas Pemahaman Agama pada Generasi Milenial” di Aula Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta, di Ciputat Tangerang Selatan, Selasa (3/3). Kuliah umum ini diikuti ratusan mahasiswa Fakultas Agama Islam UMJ.

Hidayat memaparkan pemahaman agama sering dihubungkan dengan radikalisme, terorisme, liberalisme. “Karena itu generasi milenial perlu meningkatkan kualitas pemahaman bahasa Arab sehingga tidak terjebak pada pemahaman beragama yang tidak komprehensif,” ujarnya.

“Radikalisme bisa terjadi ketika pemahaman bahasa Arab tidak membawa pada pemahaman yang utuh terhadap teks-teks agama. Jadi diambil sepotong-sepotong. Memahami agama dengan cara yang tidak komprehensif menghadirkan masalah-masalah,” katanya.

Hidayat menjelaskan generasi milenial adalah generasi yang hadir di abad 21. Merujuk pada PBB dan UNESCO, generasi milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 sampai tahun 2000. Ada juga definisi lain, generasi milenial adalah mereka yang berusia antara 14 tahun hingga 39 tahun. “Generasi ini merupakan mayoritas penduduk dunia, termasuk mayoritas di Indonesia dan negara-negara Arab,” jelasnya.

Mengacu pada pengguna internet, lanjut Hidayat, bahasa Arab merupakan bahasa keempat terbesar di dunia yang digunakan kalangan milenial pengguna internet. Urutan pengguna bahasa terbesar di internet adalah bahasa Inggris, kemudian bahasa China, lalu bahasa Spanyol, dan keempat bahasa Arab. Bahasa Indonesia menduduki urutan keenam terbesar digunakan pengguna internet.

“Melalui jaringan internet banyak dibuka kajian-kajian bahasa Arab. Generasi milenial bisa meningkatkan potensi dan mengasah kemampuan bahasa Arab melalui internet atau media sosial. Atau menggunakan sarana yang disenangi kalangan milenial seperti facebook, whatsapp, twitter, dan lainnya,” tutur Hidayat.

Selain itu, Hidayat menambahkan, penggunaan bahasa Arab juga sangat menguntungkan secara ekonomi. Pengguna bahasa Arab di dunia sekitar 2,5 miliar. “Banyak sekali keuntungan secara ekonomi bisa berbahasa Arab. Secara ekonomi, Timur Tengah merupakan pasar yang besar. Mereka lebih suka dengan orang yang bisa berbahasa Arab,” ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler