Selasa 03 Mar 2020 22:01 WIB

Jokowi-ADB Bertemu, Bahas Bantuan untuk Corona?

ADB mendorong dilakukannya transformasi ekonomi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah).

JAKARTA -- Pemerintah memastikan bahwa penanganan penanggulangan dan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia masih bisa ditangani tanpa ada bantuan pendanaan asing. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa di Istana Merdeka, Selasa (3/3).

"Corona ini kan baru dua orang, jadi seluruhnya pemerintah bisa menangani sendiri," ucap Airlangga.

Airlangga menjelaskan, kehadiran ADB di istana sebenarnya bertujuan meneguhkan komitmen mereka dalam mendukung berkontribusi dalam sejumlah sektor di Indonesia. Sektor yang menjadi fokus dukungan tersebut adalah pendidikan, akselerasi investasi, dan keberlanjutan.

"Sekarang ADB banyak memberikan policy support dan nanti juga menyatakan dapat memberikan policy support untuk beberapa kebijakan publik dan juga akan mendorong kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan infrastruktur," ujarnya.

Di dalam pertemuan itu, ADB juga mendorong dilakukannya transformasi ekonomi sebagaimana yang dilakukan pemerintah salah satunya melalui rancangan undang-undang cipta kerja serta omnibus mengenai perpajakan. Terkait hal tersebut, ADB disebut dapat memberikan dukungan dalam pengimplementasiannya.

"Itu yang kami dorong agar dalam implementasinya nanti ADB dapat memberikan semacam pelatihan, support pendanaan, dan yang lain," ujar Airlangga.

Dalam hal akselerasi pembangunan infrastruktur, Indonesia juga disebut ADB mampu berperan lebih jauh sebagaimana yang ditunjukkan dalam Kerja Sama Selatan-Selatan yang memungkinkan pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan antara negara-negara berkembang, termasuk kerja sama BIMP-EAGA dan IMT-GT.

"Negara-negara lain (negara penerima manfaat) bisa belajar dari Indonesia tentang kebijakan publik, salah satunya terkait dengan akselerasi infrastruktur," kata Airlangga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement