Selasa 03 Mar 2020 16:38 WIB

Jubir: Pasien Meninggal di Cianjur Negatif Corona

Pasien itu sempat diduga terpapar Corona setelah pulang dari Malaysia.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang petugas mengenakan pakaian pelindung lengkap saat bersiap menyambut kedatangan kru kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Ahad (1/3/2020).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Seorang petugas mengenakan pakaian pelindung lengkap saat bersiap menyambut kedatangan kru kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Ahad (1/3/2020).

JAKARTA -- Pemerintah memastikan seorang pasien suspect virus Corona (Covid-19) yang meninggal di Cianjur, Jawa Barat dinyatakan negatif virus tersebut. Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyebutkan bahwa pasien tersebut adalah salah satu dari 155 orang yang spesimennya sudah diperiksa oleh laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

"Yang dari Cianjur hasil pemantauan kita termasuk dalam 155 yang negatif. Jadi meninggalnya bukan karena Covid-19," jelas Yuri di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/3).

Soal kepastian penyebab kematian pasien tersebut, Yuri menyampaikan bahwa ia harus menanyakan hal tersebut kepada rumah sakit yang menangani langsung.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Cianjur diduga suspect Corona setelah pulang dari Malaysia. Rencananya pasien berinisial D (50 tahun) ini akan dirujuk ke RSHS Bandung.

"Ada informasi di luar bahwa ada pasien yang terkena virus Corona dan saya cek langsung ke dokter yang menanganinya," ujar Plt Bupati Cianjut Herman Suherman kepada wartawan, Senin (2/3). Data yang dihimpun, pasien berusia 50 tahun itu merupakan karyawan di Bekasi. 

Herman mengatakan, pasien tersebut pulang dari Malaysia pada 14-17 Februari 2020 dan pulangnya sehat. Namun pada 20 Februari 2020 terasa demam dan batuk sehingga pada 22 Februari hingga 26 Februari pasien sempat dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi.

Selanjutnya kata Herman, pada 26 Februasi, pasien suspect sempat pulang meskipun belum sembuh benar.  Pada 29 Februari pasien mengunjungi ke saudaranya di Kecamatan Ciranjang, Cianjur sambil berobat alternatif.

Pada 1 Maret pasien merasa sesak berat dan kondisi menurun terus dan dibawa ke RS Dokter Hafidz (RSDH).  Pasien tersebut mengalami keterpurukan sangat cepat dan baru diduga belum positif corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement