Selasa 03 Mar 2020 16:06 WIB

Pemerintah Bangun RS Khusus Penyakit Menular di Pulau Galang

Pulau Galang dipilih karena alat transportasinya lebih mudah.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kanan), Mensesneg Pratikno (kedua kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro melakukan pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Inggris yang juga Executive Chairman Institute for Global Change Tony Blair dan CEO SoftBank Masayoshi Son di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Pemerintah berencana membangun rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang, Batam.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kanan), Mensesneg Pratikno (kedua kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro melakukan pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Inggris yang juga Executive Chairman Institute for Global Change Tony Blair dan CEO SoftBank Masayoshi Son di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Pemerintah berencana membangun rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang, Batam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana membangun rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Pulau Galang dipilih karena alat transportasinya lebih mudah.

"Mau dibikin di Pulau Galang di Batam. Karena transport itu lebih mudah. Kalau di Sebaru kalau malam atau ombak besar itu susah," jelas Basuki di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (3/3). 

Baca Juga

Rencananya, Menteri PUPR dan Panglima TNI akan meninjau lokasi pembangunan di lahan bekas pengungsi Vietnam di Pulau Galang pada pekan depan. Kendati demikian, Basuki mengaku belum mengetahui jumlah anggaran yang dibutuhkan serta kapasitas rumah sakit yang akan dibangun nanti. 

"Jadi seperti keperluan untuk Natuna dan Sebaru. Kalau ada case itu dibawa ke sana. Nanti Pak Menkes yang operasikan," tambah dia.

Nantinya masyarakat yang menjadi suspect penyakit menular akan dibawa ke rumah sakit itu. Keputusan pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular ini baru diputuskan pada sidang kabinet siang ini di Kantor Presiden, Jakarta. 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, pemerintah hanya akan merenovasi fasilitas bangunan yang sudah ada. Renovasi ini, kata dia, akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Tidak membangun, karena fasilitas itu sudah ada tetapi sudah lama tidak digunakan, ini akan direnovasi dalam waktu yang sangat cepat," jelas Jokowi. 

Jokowi ingin pemerintah memiliki fasilitas yang siap untuk menampung para pasien dengan penyakit menular seperti virus corona saat ini. Di Indonesia sendiri sudah terdapat 132 rumah sakit dengan fasilitas isolasi di berbagai daerah. 

"Saya ingin ada fasilitas yang memang betul-betul siap setiap saat dan tidak hanya tergantung, ini negara kita ini sangat luas sekali sehingga kita harapkan pada titik-titik tertentu itu kita memiliki," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement