Selasa 03 Mar 2020 12:00 WIB

Madiun Jadi yang Tercepat Salurkan Dana Desa

Madiun menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang sudah menyalurkan 100 persen dana desa

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID., SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Madiun dalam penyaluran Dana Desa tahap I 2020. Dimana Kabupaten Madiun menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang sudah menyalurkan 100 persen dana desa tahap pertama 2020.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu pun melakukan monitoring langsung penyaluran dana desa di 2 desa di Kabupaten Madiun, yakni Desa Pule dan Desa Sidomulyo Kecamatan Sawahan. Di Desa Sidomulyo, dana desa tahap I digunakan untuk membangun pasar desa dan kantor Bumdesa. Sementara di Desa Pule, dana desa diperuntukan membangun Taman Pule, taman wisata di tengah area persawahan yang juga menyediakan banyak produk UMKM khas Madiun.

"Saya sangat bangga dan sangat mengapresiasi kinerja Pemkab Madiun dan semua kepala desa di Madiun. Kepala desa di Madiun keren-keren," kata Khofifah di Surabaya, Selasa (3/2).

Prestasi Madiun dalam penyaluran dana desa, kata dia bukan hanya tingkat provinsi, melainkan terbaik se-Indonesia atau tingkat nasional. Bahkan, pola perencanaan dan penyaluran akan diadopsi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dengan tetap membawa nama Madiun.

Khofifah menjelaskan, dana desa di Kabupaten Madiun sudah tersalurkan kepada 198 desa di wilayah setempat, dengan total lebih dari Rp 65 miliar. Pencairan dana desa dianggap sudah memenuhi syarat administrasi pencairan, seperti sudah adanya Peraturan Bupati Madiun tentang rincian penganggaran dana desa, dan masing-masing desa sudah menganggarkan dalam Anggaran Dan Pendapatan Dan Belanja Desa 2020.

Khofifah mengingatkan agar penyaluran dana desa tahap pertama untuk kegiatan padat karya tunai. Padat Karya Tunai, kata Khofifah, akan sangat membantu dalam ketahanan ekonomi di desa, karena di situ ada perputaran uang, daya beli mengalami kenaikan, karena ada pekerjaan.

"Kalau tahap pertama untuk padat karya tunai, baru tahap kedua untuk pemberdayaan," kata Khofifah.

Jawa Timur, lanjut Khofifah, pada 2020 menerima dana desa sebesar Rp 7,654 triliun. Artinya naik sekitar Rp 213 miliar dari Rp 7,441 triliun di 2019. Jumlah tersebut akan disalurkan kepada 7.724 desa. Rata-rata, per desa nantinya akan menerima Rp 700 hingga Rp 1 miliar. Penyaluran tahap pertama sebesar Rp 40 persen diharapkan rampung sebelum Juni 2020.

Program Dana Desa kata dia juga diharapkan bisa menghapus status desa tertinggal di Jawa Timur yang tercatat masih ada 365 desa. "Dana desa juga bisa menjadi stimulus peningkatan status desa mandiri dan berkembang," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement