Senin 02 Mar 2020 16:22 WIB

Mengintip Pabrik Land Rover Defender di Slovakia

Pecinta Land Rover menyayangkan produksi mobil sport ini digarap di luar Inggris.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Pabrik tempat pembuatan Land Rover Defender yang merupakan ikon dari Land Rover di Slovakia.
Foto: autocar
Pabrik tempat pembuatan Land Rover Defender yang merupakan ikon dari Land Rover di Slovakia.

REPUBLIKA.CO.ID, NITRA—Land Rover adalah salah satu pabrikan otomotif yang identik dengan negara Inggris. Sampai-sampai, para pecinta produsen mobil sport utility vehicle (SUV) itu pun menyayangkan keputusan Land Rover yang juga mendirikan fasilitas produksi di luar Inggris.

Dilansir dari Autocar pada Senin (2/3), saat ini, brand yang berada di bawah naungan Jaguar Land Rover (JLR) itu telah memiliki pabrik di China, India, Brazil dan Slovakia.

Baca Juga

Saat ini, pabrik di Slovakia yang baru dibuka pada 2018 ini ternyata jadi salah satu fasilitas produksi yang spesial bagi JLR. Karena, pabrik yang terletak di Nitra itu jadi tempat pembuatan Land Rover Defender yang merupakan ikon dari Land Rover.

Hal ini lah yang kemudian jadi sorotan bagi para pecinta brand yang dikenal dengan desain boxy tersebut. Sebab, para pecinta sesuatu yang beraroma otentik atau purist nampaknya kurang sepakat jika produk ikonik itu tidak diproduksi di Inggris.

photo
Pabrik tempat pembuatan Land Rover Defender yang merupakan ikon dari Land Rover di Slovakia.

Menanggapi hal itu, Direktur Operasional JLR Nitra, Russell Leslie menekankan bahwa JLR tetap menjadikan Inggris sebagai basis desain dan basis teknik. Tetapi, keputusan untuk mendirikan pabrik di Nitra tentu daimbil berdasar sejumlah pertimbangan strategis.

"Ini adalah strategi dalam melakukan ekspansi global. Pabrik ini pun dinilai mampu membuka akses pada pasar yang selama ini belum tersentuh," kata Russell Leslie.

Apalagi, pabrik ini pun memiliki ukuran dua kali lebih besar dibandingkan dengan JLR di Inggris dan didukung oleh 2.800 tenaga kerja.

Pabrik yang ditunjang dengan infrastruktur jalan mulus dan berdekatan dengan pemasok komponen ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebanyak 150 ribu unit. Pada 2019, pabrik ini pun telah menelurkan 2 ribu Defender dan 38 ribu Land Rover Disvovery.

Menurutnya, pabrik dengan kapasitas tiga shift ini memang dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar saat ini dan di masa yang akan datang. Apalagi, JLR pun berkomitmen untuk bertarung dalam segmen luxury SUV sehingga JLR perlu bersiap lewat pembangungan fasilitas produksi yang efiseien dan menguntungkan.

Ia pun yakin, strategi untuk melakukan produksi Discovery dan Defender pada garis produksi yang sama di pabrik ini merupakan strategi yang tepat dalam mencapai efisiensi. Kecepatan produksi pun dapat ditingkatkan berkat penerapan innovative conveyor belt yang mampu mempercepat perpindahan komponen hingga 30 persen. Hal inipun dinilai sangat penting mengingat dalam proses produksi satu unit mobil melibatkan 400 komponen berbeda yang harus disatukan.

Proses perakitan robotic pun sangat membantu JLR saat harus melibatkan 3.600 paku keeling dan lem sepanjang 170 meter yang mengelilingi body mobil. Seluruh proses perakitan itu tersebar dalam 250 stasiun yang memiliki tugas masing-masing dalam akurasi tinggi.

Di satu sisi, Russell Leslie pun mengaku bahwa proses produksi Defender di Nitra ini adalah hal yang menantang. "Mobil ini dikembangkan di Inggris dan kami harus membuatnya di Nitra bersama tim baru. Tapi, ini adalah hal yang tepat," ujarnya.

Saat ini, selain JLR, Slovakia juga jadi salah satu basis produksi bagi sejumlah pabrikan seperti Kia, Volkswagen Group, dan PSA Group.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement