Selasa 25 Feb 2020 14:05 WIB

Forum LPPM Indonesia Bahas Turunan Kebijakan Kampus Merdeka

Akan ada turunan kebijakan 'kampus merdeka' untuk menghasilkan guru berkualitas.

Kampus Merdeka.
Foto: ilustrasi
Kampus Merdeka.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali menjadi tuan rumah rapat Forum Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Negeri Indonesia (ALPTKNI). Rapat dilaksanakan pada 22-24 Februari 2020 guna merumuskan turunan rencana aksi dari kebijakan Kampus Merdeka Kemendikbud.

"Hasil dari forum itu diharapkan dapat merumuskan program yang mampu menjawab persoalan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam kerja sama penelitian," kata Wakil Rektor I Undiksha Gede Rasben Dantes, Selasa (25/2).

Baca Juga

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan kebijakan "kampus merdeka". Dia mengatakan akan ada kebijakan lain yang menyusul, terutama menyangkut eksistensi LPTK yang di dalamnya berkaitan dengan penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan peran LPTK untuk menghasilkan guru berkualitas.

"Saya mendengar dari Ketua Forum bahwa pemerintah akan memberikan pendanaan untuk melakukan research secara konsorsium untuk menjawab beberapa isu nasional. Hal itu sangat membanggakan, dan mudah-mudahan penelitian ini mendapat hasil sangat baik yang bermanfaat secara umum dan juga universitas," ujar dia.

Menurut akademisi asal Kabupaten Badung itu, forum LPPM sangat relevan dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara sinergi. Namun, di balik itu masih ada tantangan dalam hal hilirisasi.

Melalui forum itu diharapkan muncul gagasan untuk bisa memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan industri. Dengan begitu, hasil penelitian bisa dilanjutnya menjadi produk untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

"Itu bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk forum yang lebih tinggi, yaitu forum rektor yang selanjutnya disampaikan ke pusat," katanya.

Rasben Dantes juga menginginkan forum itu memperkuat jurnal yang dimiliki masing-masing universitas. Forum itu diharapkan menjadi sarana bertukar artikel, bertukar reviewer, maupun meningkatkan status akreditasi dari masing-masing jurnal.

Disela-sela rapat Forum itu, Ketua Forum, Suyanta menegaskan bahwa penelitian menjadi perhatian serius untuk terus dikembangkan. Di tengah era revolusi industri 4.0, forum ini telah merancang penelitian secara khusus tentang konsep pendidikan guru.

"Oleh Pak Menteri, Pak Dirjen, Pak Direktur, kami dari 12 LPTK diminta untuk mendesain model pendidikan guru. Ini pekerjaan tiga tahun model pendidikan guru kayak apa di era industri 4.0," ujar dia.

Ia menegaskan bahwa era revolusi industri 4.0 sangat melekat dengan teknologi. Oleh sebab itu, pola pendidikan guru harus mampu mengikuti, mulai dari 'input', proses dan 'output'.

"Karena itu, model rekrutmen calon guru harus kita perbaiki, kita buat modelnya, sehingga kita tidak sembarang menerima mahasiswa pendidikan nantinya. Harus dilihat minat, motivasinya, karakternya sampai akademisnya. Prosesnya juga kita teliti," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement