Jumat 14 Feb 2020 23:11 WIB

Mahasiswa Kampanye Antiperundungan Lewat Panjat Dinding

Kampanye lewat panjat dinding ini mengingatkan bahwa perundungan aksi tak terpuji.

Kegiatan menantang, panjat dinding (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Kegiatan menantang, panjat dinding (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Tiga mahasiswa Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam Arga Dahana mengkampanyekan antiperundungan lewat aksi panjat dinding sambil membentangkan poster bertuliskan anti-bullying, Jumat (14/2).

Tiga mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) yang melakukan aksi panjat dinding tersebut, yakni Atika Amriyah dar iFKIP, Radic Latif Megantara dari Fakultas Teknik Informatika, dan Abdul Aziz dari Fakultas Pertanian. Mereka melakukan panjat dinding di depan kampus UMK, Kudus, Jumat.

"Kampanye anti-perundungan ini sebagai upaya mengingatkan kepada semua pihak bahwa aksi perundungan merupakan tindakan tidak terpuji," kata salah satu pemanjat dinding yang juga anggota Mapala Arga Dahana UMK Atikah Amriyah.

Oleh karena itu, dia mengajak, untuk mencegahnya sejak dini, karena dinilai dapat mencegah konsekuensi jangka panjang bagi perkembangan mental anak nantinya.

Mengingat hari ini (14/2) merupakan Hari Valentine, kata dia, aksi panjat dinding juga dikemas dengan nuansa valentine, di atas papan panjat tersedia beberapa cokelat dan boneka sebagai simbol kasih sayang.

"Pada momentum hari kasih sayang ini, diharapkan para generasi mudah ini kembali meningkatkan kasih sayang sesama teman atau orang terdekat," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, dia mengajak, masyarakat, khususnya pelajar yang selama ini kerap terlibat kasus perundungan untuk menghentikannya sekarang juga.

"Karena perundungan itu punya akibat yang cukup fatal. Stop bullying sekarang juga. Sesama teman harus saling mendukung dan membantu," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement