Rabu 12 Feb 2020 23:11 WIB

Ganjar: Anak-Anak Perlu Dilapisi Ilmu Antisipasi Radikalisme

Menurut Ganjar, penguatan nilai-nilai kebangsaan bisa memberikan pencerahan.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada generasi muda untuk mencari guru yang benar agar tidak sesat, termasuk tersesat dalam paham radikalisme. Hal itu diutarakan Ganjar pada kegiatan "Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan" di SMKN 8 Surakarta, Rabu (12/2).

"Sumber radikalisasi datangnya dari mana, bagaimana cara masuknya. Untuk mengantisipasinya anak-anak perlu dilapisi dengan kekuatan," katanya, Rabu.

Baca Juga

Ganjar mengatakan, penguatan ini di antaranya memberikan bekal ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang cukup. Sehingga, generasi muda khususnya siswa bisa menyaring ajaran apa saja yang sampai ke mereka.

"Yang pasti penguatan nilai-nilai kebangsaan ini bisa memberikan pencerahan yang lebih mudah dipahami oleh anak-anak," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga berkesempatan melakukan dialog dengan eks napiter atau mantan narapidana terorisme Joko Tri Harmanto alias Jack Harun di depan ratusan siswa sekolah tersebut. "Menyesal atau tidak melakukan kejahatan itu (aksi terorisme)?," tanya Ganjar.

Joko sendiri mengaku menyesal telah mencederai bahkan membunuh banyak orang akibat aksinya tersebut. Bahkan, dikatakannya, penyesalan terbesar adalah ketika melihat orang tuanya menangis saat dia akhirnya ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan aksinya tersebut.

"Penyesalan yang amat sangat karena melihat orang tua menangis saat saya ditangkap. Yang pasti adalah kebaikan tidak harus mencederai orang lain, kebaikan harus membahagiakan orang lain. Tidak harus membunuh orang lain," katanya.

Pada kesempatan tersebut, salah satu pelaku Bom Bali I ini juga berpesan kepada para siswa untuk lebih bijak dalam memanfaatkan media informasi.

"Sebagai anak muda, waktu itu saya hanya melihat sebuah media. Lihat di internet ada pembantaian di Poso dan di belahan bumi lain. Itu saya ikuti. Oleh karena itu, pesan saya kepada para anak muda adalah gunakan media secara bijak dari carilah guru yang tepat agar bisa mengarahkan ke jalan yang benar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement