Rabu 12 Feb 2020 14:49 WIB

DPD: Libatkan Mahasiswa di Arab Saudi Sebagai Petugas Haji

Ketersediaan petugas haji yang ada saat ini memiliki beberapa keterbatasan

Jamaah haji Indonesia baru saja turun dari bus Shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah (Ilustrasi).
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Jamaah haji Indonesia baru saja turun dari bus Shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BABEL -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Zuhri M Syazali, mengatakan pemerintah perlu melibatkan para mahasiswa asal Indonesia yang sedang belajar di Arab Saudi untuk membantu pelaksanaan ibadah haji sebagai petugas haji.

"Para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di sana telah menguasai bahasa Arab dengan baik, itu akan lebih memudahkan dalam memandu para jamaah saat menjalankan ibadah di Tanah Suci," kata Zuhri M Syazali saat dihubungi dari Mentok, Rabu (12/2).

Baca Juga

Menurut dia, para mahasiswa tersebut perlu dilibatkan dan diberikan kesempatan ambil bagian dalam pelaksanaan ibadah haji agar memiliki pengalaman baru yang nantinya bisa menjadi bekal masa depannya.

"Mereka adalah aset daerah yang sangat berharga, dengan pengalaman membantu para jamaah selama di Arab Saudi kami yakin akan bermanfaat saat kembali ke Tanah Air," kata Bupati Bangka Barat periode 2015-2019 tersebut.

Zuhri mengatakan, ketersediaan petugas haji yang ada saat ini memiliki beberapa keterbatasan dan tidak seluruhnya menguasai bahasa Arab dengan baik dan lancar yang dikhawatirkan akan menjadi kendala selama membimbing jamaah menjalankan ibadahnya.

Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah perlu memaksimalkan peran para mahasiswa asal Indonesia yang ada di Arab Saudi akan sangat membantu kelancaran pelayanan ibadah haji. "Pola pemberdayaan dengan memanfaatkan tenaga musiman yang berkualitas di Arab Saudi tentu akan bermanfaat, baik untuk pemerintah maupun petugas yang terlibat," katanya.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan terus melakukan perbaikan dan peningkatan petugas, baik yang di pusat maupun daerah agar semakin kompeten dalam membantu kelancaran ibadah para jamaah. "Para jamaah calon haji perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama mereka yang sudah lanjut usia dan berisiko tinggi sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," demikian Zuhri M Syazali.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement