Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Bea Cukai Beri Asistensi kepada Penerima Fasilitas Fiskal

Selasa 11 Feb 2020 19:19 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Kanwil Bea Cukai Jateng DIY telah memasuki fase yang ketiga, yaitu periode Januari–Februari 2020 dalam memberikan pembinaan standardisasi IT inventory untuk perusahaan penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).

Kanwil Bea Cukai Jateng DIY telah memasuki fase yang ketiga, yaitu periode Januari–Februari 2020 dalam memberikan pembinaan standardisasi IT inventory untuk perusahaan penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).

Asistensi kepada perusahaan penerima fasilitas agar tidak ada kendala pada peraturan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bea Cukai tidak henti-hentinya dalam memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasanya. Selain memberikan fasilitas fiskal dan kemudahan, Bea Cukai juga terus melakukan asistensi kepada perusahaan untuk memastikan tidak adanya kendala dan dapat berkinerja sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

Pada Selasa (4/2), Kanwil Bea Cukai Jateng DIY telah memasuki fase yang ketiga, yaitu periode Januari–Februari 2020 dalam memberikan pembinaan standardisasi IT inventory untuk perusahaan penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). Hingga akhir tahun 2019, dari 44 perusahaan yang masuk dalam daftar pembinaan, sudah ada 11 perusahaan telah memiliki IT Inventory sesuai dengan ketentuan Peraturan Dirjen Bea Cukai nomor 09/BC/2014. 33 perusahaan sisanya akan terus mengikuti asistensi di Kanwil Bea Cukai Jateng DIY.

Asistensi pembinaan IT Inventory pada bulan Januari 2020 dilakukan kepada 13 Perusahaan KITE untuk memastikan perkembangan standardisasi IT Inventory yang sebelumnya telah diberikan rekomendasi oleh Bea Cukai kepada Perusahaan KITE.

Kepala Seksi Perizinan Fasilitas III Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, Windarto menjelaskan bahwa pembinaan IT Inventory ini merupakan pembinaan kepada perusahaan-perusahaan yang belum memiliki IT Inventory. Standarisasi ini juga bertujuan untuk menjaga akuntabilitas data perusahaan terhadap fasilitas yang diberikan serta agar perusahaan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi IT dalam membangun bisnis perusahaan.

“Perkembangan standardisasi IT Inventory telah mencapai 80 persen, sisa menunggu kalibrasi dan validasi data akuntansi dari sistem yang lama ke sistem yang baru, jadi masih memerlukan waktu bagi perusahaan dikarenakan banyaknya data yang mereka miliki,” tutur Windarto.

Sementara itu, pada hari yang sama, Kepala Kantor Bea Cukai Magelang, Heru Prayitno mengunjungi dua perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat yaitu PT Tanjung Kreasi Parquet Industri yang bergerak dalam industri manufaktur pembuatan lantai kayu dan PT YB Apparel Jaya yang bergerak dalam industri garmen. Kunjungan ini bertujuan untuk mengenali potensi ekonomi perusahaan sekaligus memberikan asistensi terkait perkembangan kinerja perusahaan dalam memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan.

“Diharapkan perusahaan-perusahaan ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat dengan menyerap tenaga kerja, mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor bea masuk, meningkatkan investasi, dan memperkuat iklim serta daya saing industri dalam negeri,” ungkap Heru.

Selain itu, Bea Cukai Pasuruan juga sebelumnya telah melakukan kunjungan pada Rabu (29/1) ke PT Osaki Medical Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberian fasilitas yang tepat sasaran. Perusahaan ini memproduksi pad ASI, pad untuk melahirkan, kapas higienis dengan total nilai investasi mencapai 10 juta dolar AS, yang 90  persen hasil produksinya diekspor ke berbagai negara di Asia.

Kunjungan ini menjadi sarana Bea Cukai dalam melakukan asistensi kepada perusahaan untuk memastikan kelancaran proses bisnis yang dilakukan oleh pengguna jasa, serta menginventarisasi kendala-kendala yang terjadi di lapangan untuk diberika solusi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler