REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih ganda campuran Indonesia Richard Mainaky menekankan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja untuk bisa mengejar poin demi memenuhi target meloloskan dua pasang ke Olimpiade 2020 Tokyo. "Iya mau tidak mau mereka harus bisa mengejar poin di enam pertandingan tersisa," ujar Richard yang dihubungi di Jakarta, Minggu.
Berdasarkan pemutakhiran peringkat Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) per 4 Feburari, Hafiz/Gloria kini berada di peringkat delapan besar dunia yang merupakan syarat lolos Olimpiade. Kendati demikian, posisi mereka terbilang rentan digeser oleh pasangan dari negara lain sehingga belum aman untuk memastikan tiket tampil di Olimpiade 2020 Tokyo.
Dari enam turnamen kualifikasi tersisa yang masih akan berlangsung hingga April mendatang, Hafiz/Gloria ditargetkan setidaknya bisa tembus final di dua atau tiga kejuaraan yang mereka ikuti. Enam turnamen yang bakal diikuti Hafiz/Gloria untuk mendongkrak poin, yaitu German Open, All England, India Open, Swiss Open, Malaysia Open, dan Singapura Open.

Pelatih Ganda Campuran PBSI Richard Mainaky
Sementara di Thailand Masters 2020, Hafiz/Gloria harus puas menjadi runner-up setelah ditaklukkan oleh pasangan Inggris Marcus Ellis/Lauren Smith di partai final. "Sebenarnya itu lebih banyak pada mereka kadang suka ragu-ragu. Set pertama ragu-ragu, set kedua bagus, set ketiga hilang lagi. Nah itu yang kita dukung agar mereka bisa tampil percaya diri," katanya.
Berdasarkan aturan BWF, setiap negara hanya diperbolehkan mengirimkan dua wakil ke Olimpiade. Mereka harus berada di posisi delapan besar dunia saat kualifikasi.
Saat ini untuk sektor ganda campuran, pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berpeluang besar tampil di Olimpiade 2020 Tokyo. Sebab, posisinya relatif aman yaitu berada di urutan kelima dunia.