Senin 20 Jan 2020 10:00 WIB

Menristek Minta Universitas Terus Giatkan Inovasi

Peringkat riset daya saing Indonesia turun dari 45 ke angka 50.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Menristek Bambang Brodjonegoro
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menristek Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mendorong universitas untuk lebih giat berinovasi. Bambang menyebutkan saat ini daya saing dan inovasi Indonesia masih harus ditingkatkan.

"Daya saing dan inovasi kita masih perlu ditingkatkan. Dari riset daya saing dunia di 2019, Indonesia ranking ke-50, dan ini turun dari tahun sebelumnya di urutan 45. Ini jadi pekerjaan penting kita bersama," kata Bambang, pada rapat perdana Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), di Auditorium Unsrat, Manado, (17/1).

Baca Juga

Di dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Bambang menerangkan inovasi merupakan temuan yang berguna bagi masyarakat. Ada banyak faktor yang menyebabkan ranking inovasi Indonesia masih rendah, karena banyak permasalahan yang butuh penyelesaian bersama dengan menerapkan konsep Triple Helix.

Ia berharap universitas dapat berkontribusi pada ekonomi nasional melalui inovasi-inovasi yang diciptakan dosen dan mahasiswa. Hal ini diperlukan untuk mendukung Indonesia menjadi negara maju.

Di dalam kunjungan kerjanya, Bambang turut meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Berbasis Turbin Ulir di Desa Tatelu Kabupaten Minahasa Utara, hasil penelitian dan produk teknologi tepat guna dosen Politeknik Negeri Manado, Tineke Saronsong. PLTMH tersebut menjadi program pengembangan teknologi industri dari Kemenristek/BRIN.

Menristek Bambang menyebutkan, listrik merupakan kebtuhan dasar masyarakat sehingga keberadaan PLTMH akan sangat membantu kehidupan masyarakat. PLTMH ini juga pertama di Indonesia dengan penggunaan turbin ulir.

Diakuinya, tenaga mikrohidro berbasis turbin ulir adalah salah satu produk teknologi yang sebagiannya masih diimpor. Dengan demikian, ia berharap ada pihak industri yang bisa mengembangkan temuan teknologi ini untuk dijadikan produk yang bisa dijual kepada masyarakat luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement