Kamis 09 Jan 2020 17:51 WIB

BSMI Beri Beasiswa Pendidikan Anak-Anak Jayawijaya

Program beasiswa ini diharapkan berkelanjutan.

BSMI menyalurkan beasisswa pendidikan kepada anak muda Jayawijaya.
Foto: Dok BSMI
BSMI menyalurkan beasisswa pendidikan kepada anak muda Jayawijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pengurus Nasional (DPN) Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menyalurkan bantuan beasiswa pendidikan gelombang pertama untuk anak-anak Jayawijaya, Papua. Bantuan berasal dari ZISKES BSMI yang menghimpun dana  zakat, infak, sedekah  (ZIS)  para karyawan RSU Al Fauzan, Klinik Pratama Al Fauzan, dan BSMI. ZISKES BSMI juga memiliki anak-anak binaan setingkat SD-SMA. 

Penyerahan beasiswa itu dilaksanakan di Jakarta, Kamis (9/1). “Program pemberian beasiswa kepada  anak-anak Jayawijaya adalah program gelombang pertama yang diikuti delapan anak muda Papua,” kataSekretaris Jenderal BSMI Muhammad Rudi  dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Rudi menjelaskan,  awalnya program ini adalah program BSMI Jayawijaya. Salah satu relawan BSMI, Jayawajiya,  Anggita Fatimah Siregar melihat ada potensi yang bisa dikembangkan dari anak-anak Wamena, Jayawijaya.

"Akhirnya setelah pulang, relawan kita Anggi membawa delapan anak untuk disekolahkan di Batam. Sekarang 7 orang sudah kelas 3 SMA dan satu orang kelas 2 SMA. Ada yang bersekolah di Sekolah Penerbangan, Pelayaran dan SMA umum," papar Rudi.

Rudi menerangkan, DPN BSMI akan memfasilitasi anak-anak Papua agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. "Mereka semua ingin melanjutkan kuliah. Beberapa Fakultas Kedokteran sudah menawarkan. Semoga nanti mereka bisa meneruskan ke jenjang lebih tinggi dan kembali ke Tanah Papua dengan bekal ilmu pengetahuan yang mumpuni," ujar Rudi.

Ketua BSMI Jayawijaya periode 2014-2015, Mukri Nasution menambahkan, pihaknya sejak awal mulai menginisiasi bantuan pendidikan bagi anak-anak Wamena. Ia menyebut delapan anak yang mendapat bantuan pendidikan dan hidup sehari-hari oleh Anggi berasal dari daerah pinggiran.

"Mereka dari desa-desa. Di Jayawijaya banyak remaja  setelah lulus SMP atau SMA tidak lagi melanjutkan pendidikan. Kita bawa mereka keluar untuk mendapat pendidikan,  kemudian nanti bisa kembali membangun Papua," ujar dia.

Mukri mengatakan, BSMI juga sempat memberikan kursus singkat Bahasa Inggris dengan mengirimkan delapan anak tersebut ke Kampung Inggris di Kediri. "Ya kami patungan, saya carikan bantuan dari relasi dokter-dokter. Selain delapan anak ini, masih banyak anak Papua yang berpotensi. Semoga program ini bisa berkelanjutan," ujar dia.

Salah satu penerima beasiswa, Rahim Lani yang sekolah di SMK Pelayaran mengucapkan terima kasih kepada BSMI atas bantuan pendidikan yang diterimanya. "Saya mengucapkan terima kasih kepada BSMI yang membantu biaya pendidikan saya. Semoga ilmu yang saya dapat bisa bermanfaat bagi Papua," kata dia memaparkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement