Rabu 25 Dec 2019 00:40 WIB

LIPI Target Tambah 10 Kapal Riset untuk Penelitian Samudra

Untuk tahap awal LIPI menargetkan dua unit kapal riset dapat terealisasi pada 2023.

Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menargetkan dapat menambah 10 unit kapal riset lagi sebelum 2030. Penambahan guna memperkuat penelitian samudera yang dilakukan oleh pemerintah secara bersama.

"Kita ada konsorsium riset samudera yang dikepalai oleh LIPI, oleh karena itu butuh armada terbaru dan memadai," kata Kepala LIPI Laksana Tri Handoko di Jakarta, Selasa (24/12).

Baca Juga

Namun, untuk tahap awal LIPI menargetkan dua unit kapal riset dapat terealisasi pada 2023. Karena, saat ini armada itu dibutuhkan guna mendukung konsorsium riset samudera yang dikomandoi lembaga tersebut.

Kapal riset yang sedang diupayakan itu nantinya bersifat multiguna karena dipakai oleh banyak institusi. Misalnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) maupun universitas.

Ia mengatakan saat ini LIPI memang sudah memiliki belasan kapal riset. Namun, semua armada tersebut sudah dimakan usia sehingga butuh penyesuaian dan pembaruan untuk mendukung penelitian.

Kapal-kapal tersebut tersebar di banyak institusi karena juga dibutuhkan untuk beragam penelitian di Tanah Air dan usianya sudah tua. Bahkan, kapal riset terbaru milik LIPI yaitu Baruna Jaya VIII sudah berusia 20 tahun.

Kemudian, kelemahan dari kapal riset saat ini ialah instrumennya sudah kurang memadai untuk era terkini. Ke depan, kapal riset yang diupayakan tersebut didukung oleh instrumen terbaru serta dilengkapi alat untuk kebutuhan penelitian terkini.

"Jadi ke depan kapal riset akan kita kelola lebih profesional, bukan di satu institusi tertentu tapi satu manajemen khusus atau unit yang mengelola kapal riset," katanya.

Ia menambahkan armada riset terbaru itu diyakini akan membantu para peneliti. Sebab, riset yang dilakukan didukung oleh teknologi terkini sehingga bisa lebih akurat dan detail.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement