Rabu 08 Jan 2020 14:36 WIB

Mahasiswa UB Latih Peternak Buat Permen Sapi, Begini Caranya

Pemen sapi merupakan pakan tambahan untuk ternak sapi, kerbau dan domba.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Puluhan peternak sapi yang tergabung dalam Kelompok Ternak Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang mendapatkan pelatihan dari Japfa Foundation Scholarship Club (JFSC) Universitas Brawijaya (UB).
Foto: UB
Puluhan peternak sapi yang tergabung dalam Kelompok Ternak Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang mendapatkan pelatihan dari Japfa Foundation Scholarship Club (JFSC) Universitas Brawijaya (UB).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Puluhan peternak sapi yang tergabung dalam Kelompok Ternak Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang mendapatkan pelatihan dari Japfa Foundation Scholarship Club (JFSC) Universitas Brawijaya (UB). Pelatihannya berupa cara membuat Urea Mollases Blok (UMB).

Anggota JFSC UB, Justian Ahmad menerangkan, UMB merupakan pakan tambahan untuk ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, domba dan kambing. "Biasanya ternak mengkonsumsi UMB dengan cara menjilatinya sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, UMB juga dapat disebut permen sapi," kata Justian melalui pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (7/1).

Baca Juga

Menurut Justian, pemberian UMB dapat meningkatkan produksi susu dan daging sapi. Kemudian juga dapat meningkatkan kecernaan, palatabilitas dan akseptabilitas ransum bagi ternak. Selain itu, dapat mengubah limbah pertanian menjadi protein.

Sumber pakan yang mengandung protein dan nilai nutrisi tinggi dinilai sangat baik untuk sapi. Sebab, bisa kandungan tersebut bisa membantu proses pencernaan ternak secara efektif dan efisien. Bahkan, harganya sangat terjangkau untuk para peternak sapi.

Justian menjelaskan, pembuatan UMB biasanya akan memanfaatkan bahan baku yang mudah didapatkan dengan perbandingan tertentu. Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari bekatul, pollar, urea, molasses, semen dan mineral. Semuanya diolah dan dicetak sedemikian rupa sehingga berbentuk padatan.

Anggota JPSC UB, Chesya Alrisqica Qurrotha Aqyun mengingatkan, perbandingan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan UMB harus diperhatikan. "Apabila penggunaan urea melebihi 10 persen dapat berdampak negatif pada hewan ternak," katanya.

Mengenai kegiatan pelatihan, Wakil Kepala Desa Ngantru, Bisri Mustofa mengaku sangat menyambut baik. Ia berharap, pelatihan yang diterima para peternak bisa terus berlanjut. Sebab, pengetahuan yang diperoleh warga dapat membantu meningkatkan produktivitas hewan ternak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement