Kamis 19 Dec 2019 16:41 WIB

UMM Gelar Pameran Inovatif Media Pembelajaran

Media yang ditampilkan harus menarik dan dapat menunjang proses belajar mengajar.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar English Learning Media Expo 2019 di Lantai III dan V, Gedung Kuliah Bersama I.
Foto: dok. Humas UMM
Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar English Learning Media Expo 2019 di Lantai III dan V, Gedung Kuliah Bersama I.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar English Learning Media Expo 2019 di Lantai III dan V, Gedung Kuliah Bersama I, Rabu (18/12). Pameran media pembelajaran ini merupakan rangkaian akhir dari mata kuliah Sumber dan Media Belajar semester III dengan dosen pengampu, Laela Hikmah Nurbatra dan Rahmawati Khadijah Maro.

Dosen Laela Hikmah Nurbatra menjelaskan, kegiatan bertemakan When Media Meets Creativity ini digelar sebagai wadah mahasiswa dalam berkreativitas. Kemudian sekaligus memberi ruang pada pembuat media yang menaruh perhatian dalam IT. Selain itu, untuk mendorong minat pada media pembelajaran lainnya seperti boardgames dan pop up book.

Pameran media pembelajaran juga diharapkan dapat menjadi jembatan para mahasiswa yang memiliki digital skill yang bagus. Lalu juga terhadap mereka yang memiliki kreativitas dan inovasi. "Yang ingin menjadikan media pembelajaran lebih menarik dan lebih bisa diterima oleh generasi milenial,” kata Laela, Kamis (19/12).

Laela menerangkan, terdapat 54 kelompok memamerkan media pembelajaran di kegiatan tersebut. Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk menentukan alat serta materi yang akan disajikan dalam media pembelajaran tersebut. Hal yang pasti harus berdasarkan silabus yang digunakan target pembelajar.

Selain itu, Laela menegaskan, media yang ditampilkan harus menarik dan dapat menunjang proses belajar mengajar di kelas nantinya. "Gunanya untuk membantu mahasiswa atau pembelajar tingkat SD, SMP, SMA, bahkan universitas dalam belajar bahasa Inggris,” jelas Laela.

Menurut dia, variasi media pembelajarannya pada dasarnya sangat banyak. Beberapa di antaranya seperti bentuk kerajinan, boneka, perangkat lunak aplikasi komputer, serta gawai. Selanjutnya, video animasi, hologram, dan Augmented Reality.

Mahasiswa Ajeng, Hamdan, dan Ardiansyah merupakan salah satu kelompok yang berhasil membuat media pembelajaran hologram. Media ini dapat melihat sekaligus mendengar gambar visual secara tiga dimensi.

Objek gambar bergerak yang umumnya terlihat dua dimensi, melalui inovasi ini terlihat seperti sungguhan. “Diharapkan, media pembejaran digital ini mampu membuat anak-anak antusias mengikuti pembelajaran,” ujar Ajeng.

Di kesempatan lain, dosen Rahmawati Khadijah Maro mengaku sangat mengapresiasi hasil karya mahasiswa. Menurutnya, karya yang dihasilkan sangat kreatif sehingga dapat diaplikasikan di materi bahasa Inggris. Media pembelajaran yang dipamerkan juga dinilai sangat beragam dan melebihi ekspektasinya.

Rahmawati berharap, expo ini dapat dihadiri oleh guru pengajar di Kota Malang. Dengan demikian, mereka dapat menambah referensi dalam penggunanaan media pembelajaran yang nantinya akan digunakan dalam pengajaran di kelas. "Karena ini berdasarkan pre-learning objective, mahasiswa eksplor kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran di kelas,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement