Rabu 18 Dec 2019 09:00 WIB

Motor Terendam Banjir, Perlukah Servis Besar?

Sejumlah motor terendam banjir saat Jakarta dilanda hujan lebat pada Selasa.

Sejumlah pengojek daring berusaha menyalakan sepeda motor yang terendam banjir di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Sejumlah pengojek daring berusaha menyalakan sepeda motor yang terendam banjir di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras dan banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (17/12) membuat pusing pemilik sepeda motor yang kendaraannya terendam air. Sejumlah foto yang beredar di media sosial memperlihatkan bahwa kedalaman banjir di beberapa wilayah Jakarta cukup tinggi, bahkan beberapa foto memperlihatkan sepeda motor terendam hingga cuma terlihat stang kemudinya saja.

Lantas, jika sepeda motor terendam seperti itu, perlukah pemilik melakukan servis besar? Menurut Eko Sujatmiko selaku pemilik bengkel Kevin Berkah di kawasan Cibubur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sepeda motor yang terendam air sebenarnya tidak memerlukan servis besar.

Baca Juga

"Asal tidak nekat dihidupkan, motor tidak usah servis besar. Cukup dibawa ke bengkel terdekat kemudian kuras oli mesin, bersihkan busi, dan pastikan tidak ada kabel konslet," kata Eko Sujatmiko yang biasa dipanggil Miko, Selasa (17/12) malam.

Menurut Miko, motor yang terendam tidak perlu servis besar sampai turun mesin. Hanya saja, ada beberapa komponen yang perlu diganti karena sudah mengandung air.

"Sudah terlanjur kena air. Ganti semua jenis oli yang ada di motor, ganti filter udara, ganti busi. Jangan sepele sama kabel-kabel yang kena air, kalau dibiarkan bisa korslet," kata dia.

Miko mengatakan, biaya servis motor terkena banjir tidak mahal. Syaratnya, pengendara tidak nekat menghidupkan motornya setelah terendam banjir.

"Yang penting jangan nekat dihidupin. Kalau nekat, risikonya lebih besar, bisa sampai turun mesin. Ongkosnya mahal," kata dia.

Andaikan motor hanya terendam, servis biasa saja sudah cukup. Pemilik motor hanya perlu membayar ongkos jasa dan biaya komponen yang diganti.

"Rata-rata biayanya Rp 75 ribu sampai Rp 150 ribu di bengkel biasa," ujar Miko.

Motor matic

Mangapul Hasiholan dari bengkel Cepat Jaya di Cileungsi, Jawa Barat, mengatakan bahwa ada hal berbeda jika yang terendam adalah sepeda motor berjenis matic atau skuter otomatis (skutik). Bagian yang menjadi perhatian utama ialah CVT.

Pria yang biasa dipanggil Olan itu mengatakan, di dalam CVT terdapat sejumlah komponen yang akan terganggu kinerjanya apabila terendam banjir. Untuk mengecek CTV, mekanik akan membongkar dan menyemprotkan tekanan udara.

"Di situ ada van belt ada roller yang harus dibersihkan. Oli CVT pasti harus diganti," kata dia.

Selain CVT, komponen yang diperiksa pada motor matic relatif sama dengan sepeda motor tipe biasa, yakni busi, filter udara, karburator atau injector, dan sistem kelistrikan. Ganti oli mesin sudah pasti harus dilakukan.

"Tidak sampai servis besar, tapi cukup banyak yang diperiksa," ujar Olan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement