Selasa 17 Dec 2019 14:03 WIB

Cara Kemendikbud Tingkatkan Lulusan S-3

Kemendikbud berupaya menambah beasiswa S-3.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Beasiswa (ilustrasi)
Foto: yeppopo.wordpress.com
Beasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menanggapi kurangnya peneliti yang merupakan lulusan jenjang S3. Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Naim mengatakan salah satu cara untuk meningkatkan jumlah peneliti dengan pendidikan S3 adalah meningkatkan program-program beasiswa.

"Kita ada beberapa program yang sudah jalan ini bisa kita lanjutkan kan, misalnya program sarjana menuju doktor itu bisa kita tingkatkan," kata Ainun, ditemui di Kantor Kemendikbud, Senin (16/12).

Selain itu, ia juga mengatakan Kemendikbud memiliki kerja sama dengan perguruan tinggi di dunia terkait dengan peningkatan kualifikasi dosen. "Sehingga mereka punya kualifikasi S3 ataupun juga punya produktivitas yang lebih tinggi menghasilkan riset-riset atau pengembangan IPTEK serta inovasi," kata Ainun menambahkan.

Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan perguruan tinggi memiliki peran penting untuk mencetak sumber daya peneliti di Indonesia. Ia mengatakan, salah satu tantangan ekosistem penelitian di Indonesia adalah kualitas peneliti.

Bambang mengatakan, saat ini peneliti di Indonesia masih didominasi peneliti dengan kualifikasi di bawah S3. Terkait hal ini, ia pun mendorong agar peneliti di Indonesia baik di perguruan tinggi maupun di institusi penelitian lainnya untuk terus meningkatkan kompetensinya, salah satunya dengan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.

Ia mengatakan, memang untuk menjadi peneliti tidak harus S3. Akan tetapi, menurut Bambang, S3 diadakan untuk mencetak peneliti. "Maka dari itu, jumlah 15 persen peneliti S3 ini masih kurang dan harus diperbanyak. Pemerintah telah menyiapkan berbagai skema beasiswa," kata Bambang, saat menjadi pembicara kunci Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik PTN-BH di Bandung, Senin (9/12).

Di dalam keterangan yang diterima Republika, Bambang berharap peneliti baik dari perguruan tinggi maupun dari lembaga dan kementerian dapat bersinergi untuk menghasilkan inovasi. Perguruan tinggi, kata dia, diharapkan bisa menghasilkan sumber daya peneliti unggul yang mampu menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing.

Bambang menambahkan, perguruan tinggi memiliki peran dalam pengembangan iptek dan inovasi era industri 4.0 untuk membangun SDM yang berkualitas. Selain itu perguruan tinggi juga berperan menjadi produsen invensi dan inovasi untuk daya saing dan kesejahteraan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement