Selasa 17 Dec 2019 05:01 WIB

UMM Resmi Miliki Akademi Sepak Bola

Akademi Sepak Bola UMM didorong dengan pertumbuhan generasi muda yang signifikan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Muhammadiyah Malang
Foto: .
Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi memiliki Akademi Sepak Bola. Akademi ini diluncurkan di Lapangan Sepak Bola UMM, Senin (16/11). 

Ketua Akademi Sepak Bola, Haris menjelaskan, akademi UMM terbagi ke dalam tiga kelompok umur, yaknk U-10, U-15 dan U-18 tahun. Setiap kelompok umur memiliki kurikulum berbeda. Kelompok U-10 tahun biasanya memperoleh materi bermain sepak bola yang membuat mereka menjadi senang.

 

Selanjutnya, kelompok umur U-15 tahun, diberikan materi tentang teknik dasar bermain sepak bola. Sementara kelompok umur U-18 tahun mendapatkan materi mengenai teknik dasar dan etika. "Terutama dalam bermain sepak bola," ungkap Haris.

 

Munculnya Akademi Sepak Bola UMM didorong dengan pertumbuhan generasi muda yang signifikan. Ditambah lagi, melihat perkembangan sepak bola yang terus mengalami peningkatan tajam. Dari sini, kata Haris, UMM berusaha hadir untuk mewujudkan munculnya generasi muda yang mempunyai potensi untuk menimba ilmu.

 

"Serta mengarahkannya secara akademis yang berkesinambungan sehingga, menghasilkan pesepakbola unggul," ujar Haris dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (17/12).

 

Rektor UMM Fauzan mengungkapkan, kampusnya selama ini telah memiliki sarana olahraga yang sangat representatif. Hal ini terutama untuk membuka akademi sepak bola. "Bila ada kegiatan akademi sepakbola di UMM nantinya akan muncul pemain sepak bola yang andal, sehingga membanggakan Indonesia," katanya.

 

Sebelum bertransformasi menjadi Akademi, SSB UMM telah banyak mendapat raihan prestasi. Beberapa di antaranya Juara Piala Menpora di Jawa Timur (2018), Juara Suratin Regional Jawa Timur (2019) dan Juara Kejurnas FOSBI PAJL (2019). Lalu Juara Total Liga Nasional (2019) dan prestasi lainya yang diraih, baik di Jawa Timur maupun nasional sejak SSB UMM didirikan. 

 

Fauzan berharap, Akademi Sepak Bola UMM dapat memiliki warna lain dalam koridor keislaman dan kemuhammadiyahan. Kemudian mampu melahirkan fiqih sepak bola nantinya. Sebab, keberadaan sepak bola dan turunannya harus menghadirkan nilai humanis dan religiusitas dalam dunia olahraga.  

Baca Juga

Advertisement
Berita Lainnya