Senin 16 Dec 2019 17:40 WIB

Menjelang Pergantian Tahun, Perlukah Membuat Resolusi?

Apakah Anda suka membuat resolusi atau pilih hidup mengalir seperti air?

Resolusi 2020. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Resolusi 2020. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Setiap pergantian tahun orang beramai-ramai membicarakan tentang resolusi. Resolusi ini biasanya dibuat untuk satu tahun ke depan yang berisi tentang target atau goals yang ingin dicapai. Apakah Anda termasuk yang suka membuat resolusi tahunan ataukah memilih untuk hidup mengalir seperti air? Membuat resolusi memang bukan sebuah keharusan apalagi paksaan.

Saat Anda ingin membuat resolusi jangan sampai hanya semangat di awal tahun, merasa bangga sudah menuliskan begitu banyak target atau goals dan menempelkannya di dinding. Tetapi begitu pertengahan tahun sudah lupa dengan target yang dibuat, bahkan melihat kembali target yang dahulu di tuliskan saja enggak. Adakah yang seperti ini?

Resolusi sekecil apapun yang Anda buat wajib dievaluasi di akhir tahun, seperti sekarang ini. Untuk apa dievaluasi? Agar memudahkan Anda mengatur resolusi tahun berikutnya apakah target yang dibuat tahun ini perlu ditingkatkan ataukah justru diulang karena masih banyak yang belum tercapai. Lebih banyak mana antara resolusi yang berhasil dicapai dengan yang belum? Jika resolusi yang Anda buat masih banyak yang belum tercapai berarti Anda harus memperhatikan hal ini.

Menurut James Clear dalam bukunya yang berjudul Atomic Habits, melakukan sesuatu jangan hanya fokus pada goals atau tujuan tetapi fokuslah pada sistem atau proses. Sistem apa yang akan Anda bentuk untuk mewujudkan sebuah goals, harus ada dalam benak Anda. Lakukan perubahan setiap harinya meskipun perubahan itu kecil.

Sistem terbentuk tidak hanya dalam waktu sekejap, namun butuh kesabaran untuk melalui sebuah proses. Misalnya target Anda ingin hidup lebih sehat tahun 2020. Sebaiknya tidak hanya mengingat target sehat saja tetapi proses atau langkah apa yang akan Anda lakukan untuk mencapai target tersebut. Bisa berupa olah raga 30 menit seminggu 5 kali sesuai anjuran WHO (World Health Organization), minum air putih cukup minimal 8 gelas sehari atau sesuai kebutuhan. Itu hanya contoh, masih ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan secara rutin.

Jika target Anda belum tercapai, bukan Anda yang salah namun sistem Anda yang belum terbentuk untuk mencapai target tersebut. Sistem ini berhubungan dengan kebiasaan atau habits. Mengubah kebiasaan tidaklah mudah, Anda bisa mencoba prinsip 1 persen lebih baik setiap hari seperti yang disarankan oleh James Clear. Jika Anda melakukan perbaikan 1 persen saja setiap harinya maka dalam waktu satu tahun menghasilkan peningkatan sebanyak 37 kali perbaikan. Harapannya dengan memperbaiki habits, target Anda lebih mudah tercapai.

Jadi perlukah membuat resolusi untuk tahun 2020? Menurut penulis perlu dengan cara perbaiki sistem dan buat langkah yang konkret apapun resolusi itu baik segi spiritual, karir, keluarga, sosial, kesehatan maupun personal.

*Penulis: dr. Syirotul Aini dari Danurejo, Mertoyudan, Magelang

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement