Selasa 10 Dec 2019 16:00 WIB

Peneliti Kelapa Kopyor UMP Raih Gelar Profesor

Sisunandar, sebelumnya telah tiga kali gagal mengajukan berkas persyaratan profesor.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
 Peneliti kelapa kopyor UMP mendapatkan gelar profesor. Foto: Bibit kelapa kopyor
Foto: Antara
Peneliti kelapa kopyor UMP mendapatkan gelar profesor. Foto: Bibit kelapa kopyor

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Peneliti kelapa kopyor yang juga dosen program studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sisunandar meraih gelar guru besar atau profesor. Gelar profesor itu diserahkan kepada Sisunandar di Aula Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VI Jawa Tengah di Semarang, beberapa waktu lalu.

''Setelah melalui seluruh proses, saya jadi tahu proses untuk menjadi professor ternyata sangat sulit. Bahkan jauh lebih sulit dari proses menikah,'' katanya, Selasa (10/12).

Baca Juga

Dia mengakui, sebelumnya telah tiga kali gagal mengajukan berkas persyaratan profesor hingga nyaris putus asa. Bahkan dia sempat mengumumkan pada semua orang, jika akan berhenti dari pekerjaannya yang menjadi dosen.

''Jadi saya sempat akan mengajukan pensiun dini. Namun setelah berkonsultasi dengan berbagai pihak, niat itu saya urungkan dan pada tahun 2019, saya ajukan lagi berkas untuk mendapat gelar profesor. Alhamdulillah, ternyata berhasil,'' katanya.

Kepala LLDikti Wilayah VI Prof DYP Sugiarto, mengakui proses masing-masing orang dalam meraih gelar profesor, memang berbeda-beda. ''Ada yang cukup singkat, ada yang panjang, namun ada juga yang sangat panjang,'' kata dia.

Dia menyebutkan, selain Sisunandar dari UMP, juga ada tiga profesor baru yang mendapat SK. Antara lain, Mudzakkir dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas),  Amron dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), dan Muhammad Da'i dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Terkait dengan gelar profesor yang diterima Sisunandar, dia mengharapkan gelar tersebut menjadikan motivasi agar semakin produktif karena profesor merupakan salah satu tolak ukur kemajuan sebuah perguruan tinggi.

''Semoga setelah menjadi profesor, Pak Sisunandar paling sedikit bisa menghasilkan tiga karya ilmiah di jurnal internasional, serta terus berkarya membuat temuan-temuan monumental,'' jelasnya.

Dia juga berharap, keberhasilan Sisunandar mendapat gelar profesor, bisa  menjadi  virus yang baik untuk memacu dosen-dosen yang lain meraih gelar profesor,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement