Kamis 05 Dec 2019 16:10 WIB

Mantan Menteri Pendidikan: UN Masih Relevan

UN bisa dijadikan tolak ukur.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Persiapan ujian nasional (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Persiapan ujian nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Mantan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia di era Kabinet Gotong Royong Abdul Malik Fadjar mengatakan Ujian Nasional (UN) masih relevan diterapkan untuk sistem pendidikan Indonesia. Malik melihat belum ada cara lain yang lebih tepat dijadikan tolok ukur pendidikan dasar dan menengah Indonesia selain pelaksanaan UN.

"UN masih relevan. Sampai kapan pun menurut saya masih akan terus relevan," kata Malik di Universitas Negeri Padang, Kamis (5/12).

Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan itu memaklumi memang tidak semua mata pelajaran yang diberikan di sekolah masuk ke dalam mata pelajaran yang di-UN-kan. Tapi setidaknya menurut dia UN telah merepresentasikan hasil pembelajaran.

"Walau tidak semua mata pelajaran. Tapi UN sudah bisa dijadikan tolok ukur," ujar Malik.

Malik tidak mau berkomentar lebih jauh mengenai sejumlah kebijakan yang diberlakukan oleh Mendikbud yang baru Nadiem Anwar Makarim. Ia memberi kesempatan seluas-luasnya buat Nadiem untuk melakukan perbaikan sistem pendidikan Indonesia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement