Rabu 04 Dec 2019 18:10 WIB

Wapres Minta Alat Ukur Standar Pengganti Jika UN Dihapus

Keberadaan UN untuk tolak ukur standardisasi prestasi anak Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengkaji mendalam soal rencana penghapusan ujian nasional (UN). Kiai Ma'ruf berharap jika UN jadi dihapus, Kemendikbud harus menyiapkan alat ukur standar pendidikan pengganti UN.

Sebab, menurut Kiai Ma'ruf, keberadaan UN diperlukan untuk tolak ukur standardisasi prestasi anak Indonesia. "UN itu untuk mengukur standarisasi kemampuan anak. jadi kalau itu nanti UN dihapus, itu kan harus ada alat ukur standar dari prestasi pendidikan nasional," ujar Kiai Ma'ruf saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/12).

Baca Juga

"Kita harapkan nanti melaui Kemendikbud akan bisa ditemukan untuk mengganti (sistem lain) daripada UN," ujar Kiai Ma'ruf lagi.

Menurut Kiai Ma'ruf, wacana penghapusan UN itu saat ini masih dikaji dan tetap dilakukan pada 2020. Karena itu, ia menilai masih ada waktu untuk mengkaji pengganti jika UN jadi dihapus.

"Oleh karena itu saya dengar bahwa sekarang kan masih akan terus sampai 2020 masih, tapi sedang dicari pengganti dari UN, untuk mengukur standar nasional kita. Kalau itu nanti sudah terselesaikan saya kira nggak ada masalah," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim tengah mengkaji wacana penghapusan Ujian Nasional (UN). Wacana ini menjadi bahasan dalam rapat bersama hari Selasa (26/11) yang melibatkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, staf khusus Mendikbud, bersama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

"Itu (penghapusan UN) yang sedang kami kaji. Ditunggu kabarnya," ujar Nadiem di Jakarta, Kamis (28/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement