REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah satu tahun absen mencoba mobil F1, pembalap Sean Gelael kembali berkesempatan untuk mengendarai jet darat dalam sesi uji coba di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Selasa (3/12). Pada sesi tes akhir musim 2019, Sean akan menggeber mobil besutan tim Toro Rosso selama setengah hari, tepatnya di sesi pagi dan akan bergantian dengan Daniil Kvyat.
Meski waktu pengujian terbilang singkat, namun jadwal yang bakal dilakoni Sean tergolong berat dan padat. Sean diharuskan menguji tiga jenis ban yang disediakan, baik untuk simulasi kualifikasi (push run) atau simulasi lomba (long run).
"Pekerjaan pertama kami menatap musim 2020 dimulai besok dan Sean Gelael akan menjadi pebalap penguji pertama kami di pagi hari," tulis Toro Rosso dalam akun media sosial mereka, Selasa (3/12).
Sepanjang 2019 Sean memang tidak melakukan uji coba F1 seperti tahun-tahun sebelumnya karena ingin fokus di Formula 2. Namun setelah musim F2 berakhir barulah dia diberi kesempatan oleh Toro Rosso untuk menjadi pebalap pertama mereka yang menguji calon paket mobil untuk tahun 2020.
Sebelumnya, Sean tertarik untuk bisa ikut dalam perhelatan Formula E. Pasalnya, Indonesia khususnya Jakarta, terpilih sebagai salah satu tuan rumah penyelenggara balapan mobil elektrik tersebut.
Sean yang saat ini juga ikut dalam ajang Formula 2 mengatakan peluang untuk bisa ikut dalam perhelatan berbeda cukup sulit, terutama masalah tim. Pasalnya, untuk bisa bergabung dengan tim yang berlaga di Formula E bisa dikatakan telat. Tim biasanya sudah meneken kontrak dengan para pembalap selama dua hingga tiga tahun.
Meski biasanya mendapatkan wild card atau tiket bisa turun di Grand Prix terutama bagi pembalap tuan rumah. Ia ingin agar kontraknya bisa panjang bukan sebatas ikut satu kali balapan saja.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
