Senin 02 Dec 2019 03:46 WIB

Sekolah Aceh Raih Perunggu dan Penghargaan Spesial di Korea

Sebelumnya Aqil dan Syafiq meraih medali perak pada ajang serupa di Singapura.

Siswa Fatih Bilingual School, Aqil Naufal Syahrul saat mengikuti ajang yang Olimpiade dalam bidang penelitian dan proyek sains Seoul International Invention Fair (SIIF) di Seoul, Korea Selatan.
Foto: Fatih Bilingual School
Siswa Fatih Bilingual School, Aqil Naufal Syahrul saat mengikuti ajang yang Olimpiade dalam bidang penelitian dan proyek sains Seoul International Invention Fair (SIIF) di Seoul, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah asal Banda Aceh, Fatih Bilingual School mengirimkan sebuah proyek inovasi dengan judul ‘Moss as a Substitute for the Main Substance in Deodorant’ pada olimpiade bidang penelitian dan proyek sains Seoul International Invention Fair (SIIF) di Seoul, Korea Selatan, pada tanggal 27-30 November 2019. Hasilnya, proyek yang diprakarsai oleh dua siswa yaitu Aqil Naufal Syahrul dan Muhammad Syafiq Akbar tersebut berhasil meraih medali perunggu.

Yang lebih membanggakan, tim Fatih Bilingual School juga mendapatkan penghargaan spesial dari National Research Council of Thailand (NRCT) atas pencapaian proyek penelitian mereka. 

"Hal tersebut menjadi obat bagi segala persiapan dan proses penelitian yang mereka lakukan, mulai dari kajian literatur, pengambilan sampel, ekstraksi, hingga pengujian di laboratorium mikrobiologi di bawah bimbingan guru Fatih Bilingual School, Manda Edy Mulyono," kata Marketing Manager Fatih Bilingual School, M Arief Kurniawan, dalam siaran persnya, Ahad (1/12).

SIIF merupakan program pameran dan kompetisi penemuan dan inovasi tahunan yang diselenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association (KIPA) yang diikuti oleh para siswa dan mahasiswa dari berbagai negara. Terdapat ratusan tim dari 27 negara yang berpartisipasi, yaitu Bahrain, Bangladesh, China, Kroasia, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Iran, Korea Selatan, Kuwait, Malaysia, Myanmar, Nigeria, Oman, Polandia, Portugal, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Taiwan, Thailand, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Vietnam dan Indonesia.

Sebelumnya Aqil dan Syafiq telah mendapatkan penghargaan medali perak pada ajang serupa di Singapura yakni AIGC (Advanced Innovation Global Competition) pada 15-17 November 2019 di Nanyang Technical University, Singapore. Mereka berhasil bersaing dengan banyak tim dari berbagai negara, seperti Ukraina, Cina, Iran, Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam dan Malaysia.

Medali kali ini menambah daftar prestasi Fatih Bilingual School terutama di bidang penelitian dan proyek sejak tahun 2006. Bidang penelitian dan proyek memang digarap secara khusus dan serius lewat komunitas siswa yang dinamakan Fatih Research and Project Team (FreshJet). Setiap tahunnya para siswa diarahkan untuk dapat berkontribusi dalam bidang penelitian dengan memberikan solusi dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Prestasi tersebut juga membuktikan bahwa pelajar Aceh juga tidak kalah dalam urusan inovasi dan penelitian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement